Bola.com, Jakarta - Mantan pemain Persib Bandung dan Bhayangkara FC, Vladimir Vujovic sudah pensiun di pengujung 2018. Keputusannya waktu itu agak mengejutkan.
Vlado, sapaan akrabnya masih bisa bersaing di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Dia juga masih pilihan utama di lini belakang Bhayangkara FC waktu itu.
Dalam sebuah wawancara di kanal youtube Akurasi TV, Vlado menjabarkan alasannya memilih pensiun waktu itu.
“Waktu itu saya sudah tidak lapar (gelar) seperti 2014 atau 2015. Saya tidak ingin membunuh nama sendiri. Lebih bagus keluar (pensiun) dan fans ingat saya sebagai pemain yang bagus,” katanya.
Artinya, Vlado tak ingin memaksa diri bermain sampai performanya turun drastis karena itu bisa merugikan timnya. Tampil dengan performa yang sudah turun bisa membuat kekuatan timnya berkurang.
Imbasnya, Vladimir Vujovic bisa jadi sasaran kritik jika tampil tak segarang dulu. Di satu sisi, dia juga mengutamakan kebutuhan tim. Mereka butuh stoper yang bisa tetap fight.
Ini jarang terjadi. Kebanyakan pemain baru pensiun ketika performanya sudah merosot dan tak sanggup bersaing di starting eleven. Tidak sedikit juga pemain pindah klub yang lebih kecil atau turun kasta kompetisi untuk melanjutkan karier dengan sisa kemampuannya.
Dari kiprahnya di Liga 1, Vladimir Vujovic sudah memberikan sejumlah gelar. Terutama untuk Persib Bandung. Juara di kompetisi kasta tertinggi yang waktu itu masih bernama ISL 2014 berhasil diraih.
Selain itu, dia sempat juara meraih trofi Inter Island Cup 2014 dan Bhayangkara Cup 2016. Sedangkan di Bhayangkara FC, dia belum sempat memberikan prestasi.
Semasa bermain, Vlado dikenal sebagai stoper yang tak kenal kompromi. Tak jarang dia berduel keras dengan striker lawan agar pertahanannya tak mudah ditembus.
Kelebihan lainnya, posturnya 190 cm membuatnya mudah memenangkan duel udara. Bukan untuk menyelamatkan bola dari pertahanannya.
Tapi juga mencetak gol dalam situasi tendangan sudut atau bebas. Selama di Persib, dia mencetak 19 di musim 2014-2017. Jumlah yang lumayan banyak untuk pemain bertahan.
Kabar Terkini
Vlado bercerita mengenai kariernya yang berlanjut di Lebanon sebagai pelatih. Dua tahun meninggalkan Indonesia, pesepak bola berusia 39 tahun itu masih lancar berbahasa Indonesia.
"Sudah dua tahun tidak bicara Bahasa Indonesia, sedikit lupa. Sekarang saya melatih klub besar di Lebanon, Salam, Zgharta," ujar Vlado.
Vlado pun menceritakan mengenai kondisi sepak bola di Lebanon. Menurut ceritanya, banyak talenta bagus di sana karena negaranya yang berbatasan dengan negara yang memiliki kompetisi bagus, seperti Yordania, Uni Emirat Arab, dan masih banyak lainnya.
"Banyak talenta pemain di sini. Mereka juga berpikir keluar dari negaranya untuk membangun karier," ujar mantan bek Persib Bandung itu.