Kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020 Membuat Jonatan Christie Sempat Susah Move On

oleh Hendry Wibowo diperbarui 30 Agu 2021, 23:00 WIB
Jonatan Christie saat berlatih di Pelatnas PBSI. (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Olimpiade hanya berlangsung empat tahun sekali. Tidak heran, setiap kali mendapat kesempatan tampil di multievent ini, seorang atlet pasti sangat berambisi membawa pulang medali.

Sebaliknya jika gagal, apalagi setelah punya ekspektasi besat, dipastikan luka tersebut tifdak mudah dihapus. Hal inilah yang sedang dirasakan pebulutangkis Indonesia, Jonatan Christie.

Advertisement

Langkah Jonatan Christie di ajang Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu harus terhenti di babak 16 besar. Dia dikalahkan wakil China, Shi Yu Qi dengan skor 11-21, 9-21.

Jojo-sapaan akrabnya mengaku sudah berusaha melupakan kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020, tapi sampai dengan saat ini belum 100 persen move on.

"Saya sudah melupakan hasil di Olimpiade, sudah move on sebenarnya tapi belum 100 persen karena tetap masih ada pemikiran-pemikiran yang lalu," kata Jojo melalui keterangan pers yang diterima Bola.com hari Senin (30/08/2021).

"Tapi balik lagi bagaimana caranya supaya itu menjadi sebuah pengalaman, bukan sebuah tekanan. Olimpiade memang salah satu impian terbesar semua atlet, tapi sebenarnya pertandingan penting bukan hanya Olimpiade."

"Masih banyak lagi yang akan datang seperti Sudirman Cup dan Thomas Cup, juga di akhir tahun masih ada Kejuaraan Dunia. Jadi banyak hal yang harus kita perjuangkan. Yang berlalu biarlah berlalu, tinggal sekarang bagaimana kita untuk menatap ke depan," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Dalam Kondisi Baik

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie gagal mengikuti jejak rekannya, Anthony Ginting lolos ke perempatfinal cabang bulu tangkis Olimpiade Tokyo2020. Jojo kalah 2 gim langsung di 16 Besar dari wakil Cina, Shi Yuqi, Kamis (29/7/2021) sore WIB. (Foto: AP/Dita Alangkara)

Jonatan Christie yang sudah menjalani latihan selama kurang lebih tiga minggu tersebut mengatakan bahwa kondisinya saat ini sudah cukup baik. Menjaga kondisi menjadi hal yang paling diutamakan oleh peraih medali emas Asian Games 2018 itu.

"Kondisi saya sejauh ini sudah ok, kemarin setelah Olimpiade memang ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Sekarang memang belum masuk ke latihan persiapan, masih di recovery. Mengembalikan kondisi fisik, otot, mental dan semuanya sebelum nanti masuk ke latihan jelang turnamen," sahut Jojo.

"Saya sudah latihan selama kurang lebih tiga minggu, saya merasa sudah lebih baik. Untuk ke depan paling tinggal disiapin untuk terus menjaga kondisi dan semoga dijauhkan dari cedera," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Jadwal Padat

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie akan membela Indonesia pada cabang bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020. (foto: PBSI)

Tim Indonesia bersiap menghadapi jadwal turnamen yang padat mulai bulan September mendatang. Dimulai dari Piala Sudirman (26 September-3 Oktober), Piala Thomas & Uber (9-17 Oktober), Denmark Terbuka (19-24 Oktober), Perancis Terbuka (26-31 Oktober), dan SaarLorLux Terbuka (2-7 November).

Berlanjut di Bali sebagai tuan rumah. Indonesia menggelar tiga turnamen besar yaitu Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Terbuka (23-28 November), dan BWF World Tour Finals (1-5 Desember). Hingga berakhir di Kejuaraan Dunia pada 12-19 Desember di Kota Huelva, Spanyol.

Berita Terkait