Bola.com, Jakarta - Stefano Cugurra Teco bisa dibilang salah satu pelatih asing dengan rekam jejak paling mentereng di sepak bola Indonesia. Bagaimana tidak, dua titel juara Liga 1 diraihnya.
Tercatat sudah tiga tim yang ia tangani. Di Persebaya Surabaya sebagai pelatih fisik, berlanjut di Persija Jakarta sebagai pelatih kepala, dan kini menjadi arsitek Bali United.
Adapun gelar juara Liga 1 masing-masing ia persembahkan untuk Persija dan Bali United. Sebelum berkarier di Indonesia, Stefano Cugurra Teco terlebih dahulu melatih tim-tim asal negara Asia lainnya.
Sebut saja beberapa tim negara Thailand. Seperti Chiangrai United, Phuket, Osotspa Samut Prakan, dan Royal The Navy. Oleh karena itulah, sosok pelatih asal Brasil itu tahu betul perbandingan sepak bola Indonesia dengan negara lain.
Dia menyebut sepak bola Indonesia wajib meningkatkan fasilitas jika ingin terus berkambang. "Ya, saya sudah melatih di beberapa negara dan harus diakui soal fasilitas, Indonesia memang kalah jauh," kata Stefano Cugurra Teco saat diwawancara channel Youtube Pikal Wolfgang.
"Namun ada satu kelebihan sepak bola Indonesia yaitu antusiasme luar biasa dari suporter. Namun jelas, jika ingin lebih maju ketimbang negara tetangga seperti Thailand atau Vietnam, Indonesia harus meningkatkan fasilitas," lanjutnya.
Pesan untuk Pelatih Muda
Stefano Cugurra Teco turut memberikan saran untuk karier pelatih muda di Indonesia. Menurutnya seorang pelatih harus berpikir positif dan menjalin komunikasi dengan bagus.
"Saya pikir sangat penting berpikir positif. Lalu di dalam tim ada 28-30 pemain dengan karakter berbeda. Jadi penting punya komunikasi yang baik," kata Stefano Cugurra Teco.
"Lalu dengan staf kepelatihan, entah itu asisten, pelatih fisik, Anda harus bikin suasana bagus. Terlepas Anda pelatih muda atau tua, komunikasi itu penting dan berpikir positif," tambahnya.
Inspirasi
Berbicara inspirasi, Teco ternyata memiliki figur yang membuatnya fokus berkarier di dunia kepelatihan. Ia menyebut terdapat dua tokoh pelatih asal tanah kelahirannya Brasil yang membuatnya terinspirasi.
Pertama adalah Gildo Rodrigues yang tidak lain adalah ayah Teco. Sejak kecil ia sudah diperkenalkan dengan sepak bola hingga dari sisi kepelatihan. Teco mengaku ayahnya adalah sosok yang profesional sebagai seorang pelatih baik sejak di akademi, klub, hingga kelompok usia di Timnas.
"Dari umur 4-5 tahun sudah melihatnya melatih, masuk usia 15 sampai 17 tahun masih ikut ayah saya. Dia contoh tepat untuk saya, dan satu rumah. Sampai saya menjadi pemain, pelatih fisik, dan sekarang jadi pelatih tim profesional berkat ayah," terang Teco.
"Ayah saya pernah melatih klub di Liga Brasil dan juga level Timnas, jadi soal CV sudah lengkap. Ayah saya sudah meninggal tapi pasti senang melihat saya sekarang," kata Stefano Teco.
Sumber: Channel Youtube Pikal Wolfgang
Baca Juga
Prediksi PSIS Vs Bali United di BRI Liga 1: Teco Penasaran, Mahesa Jenar Bakal Jadi Pelampiasan
Bali United vs PSM : Tertahan di Markas Sendiri, Teco Sebut Jeda Cukup Lama Jadi Penyebab Hilang Momentum
Piala AFF 2024: Pemain Bali United Dicoret Jelang TC Timnas Indonesia, Stefano Cugurra Teco Pasang Badan