Ironi Ducati, Punya 4 Pembalap untuk Mengalahkan Fabio Quartararo di MotoGP 2021 tapi Sejauh Ini Gagal Total

oleh Hendry Wibowo diperbarui 03 Sep 2021, 05:30 WIB
Ducati menurunkan dua pembalap baru pada MotoGP 2021. Keduanya adalah jebolan tim satelit mereka Pramac: Pecco Bagnaia (kiri) dan Jack Miller. (Twitter/Ducati)

Bola.com, Jakarta - Salah satu pembalap Ducati sempat digadang jadi kandidat kuat juara dunia MotoGP 2021. Maklum tim berkelir merah ini setidaknya punya empat pembalap yang begitu kuat sejak awal musim.

Duo pabrikan Ducati: Jack Miller dan Pecco Bagnaia plus Johann Zarco dan Jorge Martin di tim satelit Pramac Ducati, semua punya kemampuan untuk bersaing naik podium.

Advertisement

Namun saat MotoGP 2021 menggelar 12 seri, fakta ironi dirasakan Ducati. Mereka menempatkan Johann Zarco dan Pecco Bagnaia di posisi tiga dan empat klasemen.

Hanya saja keduanya sama-sama belum pernah merasakan kemenangan. Bandingkan dengan pimpinan klasemen, Fabio Quartararo.

Pembalap asal Prancis ini berstatus single fighter di tim Yamaha. Seperti diketahui, rekan setimnya di tim pabrikan, Maverick Vinales bermasalah sehingga harus diputus kontraknya.

Sementara dua pembalap tim satelit Petronas Yamaha SRT: Franco Morbidelli dan Valentino Rossi punya problem masing-masing. Morbidelli dibebat cedera. Sementara Rossi, pada usia 42 tahun, kesulitan bersaing di baris depan.

Namun meski berjuang sendirian, Fabio Quartararo sudah merasakan lima kemenangan dan kini diambang titel juara dunia MotoGP 2021. Tidak berlebihan rasanya menyebut bahwa empat pembalap Ducati sudah dikalahkan oleh satu pembalap Yamaha.

2 dari 3 halaman

2 Faktor Kegagalan Ducati

Persaingan sengit terjadi sejak awal balapan. Pecco Bagnaia berhasil menyalip Jorge Martin di lap pertama tikungan 4 dan membuat jarak antarpembalap tak berbeda jauh. (Foto: AP/Steve Wobser)

Salah satu faktor kegagalan Ducati sejauh ini di ajang MotoGP 2021 adalah mereka tidak bisa memaksimalkan beberapa kesempatan tampil di trek yang secara historis berstatus makanan empuk motor Desmosedici.

Seperti MotoGP Italia di Sirkuit Mugello yang justru dimenangkan pembalap Yamaha, Fabio Quartararo. Lalu dua balapan di Sirkuit Red Bull Ring hanya bisa dimenangkan sekali oleh pengendara Ducati Desmosedici lewat kontribusi Jorge Martin.

Satu faktor lainnya kegagalan Ducati pada MotoGP 2021 yaitu hampir setiap balapan, pembalap tercepat dari tim ini selalu nama berbeda.

Jack Miller sempat menang dua balapan berturut-turut di seri keempat dan kelima di MotoGP Spanyol dan Prancis. Namun setelah itu meredup.

Hal sama berlaku buat Johann Zarco dan Pecco Bagnaia yang performanya cenderung inkonsistensi.

3 dari 3 halaman

Pengakuan Petinggi Ducati

Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi MotoGP Austria yang digelar di Sirkuit Red Bull Ring, Sabtu (14/8/2021) malam WIB. (AFP/Joe Klamar)

Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti membenarkan faktor kegagalan timnya memanfaatkan balapan yang seharusnya bisa jadi spot kemenangan mereka. Salah satunya home race mereka di MotoGP Italia. 

"Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa kami mengharapkan kemenangan mudah di Mugello. Tapi kami berharap lebih di sana daripada tempat keempat Johann Zarco dan keenam Jack Miller," ujar Ciabatti. 

Meskipun begitu, Paolo Ciabatti mengingatkan fakta Ducati kesulitan di MotoGP Italia merupakan indikasi persaingan kelas tertinggi Kejuaraan Dnia Balap Motor semakin sulit. 

"Levelnya sangat tinggi, persaingannya sangat dekat. Oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa Anda dapat memperjuangkan kemenangan di trek yang pernah Anda raih di masa lalu," lanjutnya. 

Sumber: Speedweek 

Berita Terkait