5 Cara Barcelona Bisa Sukses di Era Baru: Harus Benar-benar Move On dari Lionel Messi

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 03 Sep 2021, 14:15 WIB
Bertandang ke markas RB Salzburg di Stadion Wals-Siezenheim, klub besutan Ronald Koeman itu tumbang dengan skor tipis 1-2. (Foto: AFP/Barbara Gindl)

Bola.com, Barcelona - Barcelona menjalani era baru. Setelah lebih dari satu dekade mengandalkan Lionel Messi, Barca kini harus belajar berjalan tanpa sang legenda hidupnya itu. 

Kepergian Lionel Messi tidak bisa dipandang remeh. Selama belasan tahun Messi adalah nyawa permainan Barca. Tentu, tanpa dia Barcelona harus membuat penyesuaian besar.

Advertisement

Tidak hanya Messi, di deadline day Barca juga memutuskan melepas Antoine Griezmann. Mirallem Pjanic juga baru saja dipinjamkan ke Besiktas.

Barca memulai era baru dengan Memphis Depay, Eric Garcia, Sergio Aguero, dan Luuk de Jong. Artinya, sekarang Barca harus menerima fakta tersebut, bahwa mereka akan kesulitan mendominasi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Sport, ada 5 kunci untuk era baru Barcelona yang perlu diperhatikan jika ingin tetap bersaing di level top. Apa saja?

 

2 dari 6 halaman

1. Para Pemimpin Baru

Gerard Pique rela memotong gajinya demi klub yang telah ia bela selama 13 tahun lamanya. Mantan pemain MU tersebut mengungkapkan bahwa dirinya bersedia dipotong gajinya sebesar 50 persen atau dari 38 juta euro setahun menjadi 19 juta euro setahun. (Foto: AFP/Jose Jordan)

Barca telah menempuh sekitar dua pekan pertandingan tanpa Messi, hasilnya tidak terlalu buruk. Masih ada pemimpin-pemimpin lain yang bisa diandalkan.

Para kapten maju mengambil keputusan berani dengan menerima pemotongan gaji. Tim juga tampak solid dengan Frenkie de Jong sebagai nyawa baru dalam permainan di lapangan.

Selain itu, Depay tampak langsung menunjukkan ketajamannya di awal musim. Segalanya berjalan baik.

 

3 dari 6 halaman

2. Nomor 10 yang Baru

5. Ansu Fati (Barcelona) - Pemain muda ini sempat membuat heboh jagat sepak bola saat berhasil debut berseragam Barcelona pada usia 16 tahun. Wonderkid ini memiliki harga mencapai 80 juta euro atau setara dengan Rp1,3 triliun. (AP/Joan Monfort)

Ansu Fati dipercaya menggantikan Leo Messi sebagai pengguna nomor punggung 10 di Barcelona. Ini keputusan besar untuk pemain yang masih sangat muda.

Musim lalu seharusnya jadi musim terbaik Fati, sayangnya dia harus dihantam cedera panjang. Kini, dia siap kembali lebih tangguh.

 

4 dari 6 halaman

3. Tanda Tanya: Coutinho, Dembele, Aguero

1. Philippe Coutinho (145 juta euro) - Philippe Coutinho menjadi pembelian termahal Barcelona sampai saat ini. Pemain asal Brasil ini dilabukan Barcelona dari Liverpool pada tahun 2018 dengan transfer mencapai 145 juta euro. (AFP/Josep Lago)

Tiga pemain ini bisa membantu tim, bisa juga jadi sumber masalah. Sampai sekarang, kemampuan Coutinho, Dembele, dan Agueroi masih diragukan.

Aguero sudah 33 tahun, rentan cedera, bahkan dia tidak bisa bermain di awal musim ini karena sudah cedera. Dembele seharusnya hebat, tapi dia juga begitu rentan cedera.

Kasus Coutinho tidak jauh berbeda. Performanya merosot drastis, sekarang baru pulih dari cedera.

 

5 dari 6 halaman

4. La Masia

Pemain Barcelona, Riqui Puig (kiri) mengecoh pemain Rayo Vallecano pada laga babak 16 Besar Copa del Rey di Vallecas stadium, Madrid, Kamis (28/1/2021). (Foto: AP/Manu Fernandez)

Musim ini, Ronald Koeman harus memercayai para pemain muda. Barca tidak bisa belanja pemain top, artinya harus memercayai pemain-pemain yang ada.

Ada Araujo, Riqui Puig, dan Ansu Fati yang sudah sering bermain. Lalu masih ada pemain-pemain muda yang baru muncul seperti Gavi dan Nico.

Andai tidak bisa bersaing meraih trofi musim ini, Barca harus menyiapkan fondasi untuk masa depan.

 

6 dari 6 halaman

5. Hasil dan filosofi

Barca tim menarik yang tidak pernah mengutamakan hasil sampai harus mengorbankan filosofi. Gaya bermain Barca selalu khas dan legendaris.

Kini, gaya main itu harus dipertahankan tanpa Messi. Koeman harus membuat timnya bisa menekan lawan begitu kehilangan bola, mengalirkan bola dengan cepat, umpan-umpan pendek.

Tanpa Messi, Barca harus bermain lebih kolektif. Mereka tidak bisa mengharapkan gol tercipta secara ajaib.

Sumber: Sport

Disadur dari: Bola.net (Penulis Asad Arifin, published 3/9/2021) 

 

Berita Terkait