Liga Spanyol: Miralim Pjanic Curcol, Tuding Ronald Koeman Tak Menghormatinya di Barcelona

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 05 Sep 2021, 08:37 WIB
5. Miralem Pjanic (60 juta euro) - Gelandang berusia 30 tahun ini dilepas Juventus ke Barcelona pada bursa trasfer musim dingin 2020. Miralem Pjanic berlabuh ke Camp Nou dengan mahar mencapai 60 juta euro. (AFP/Lluis Gene)

Bola.com, Barcelona - Miralem Pjanic curhat mengenai kondisinya di Barcelona setelah resmi pindah ke Besiktas dengan status pinjaman. Dia mengaku frustrasi selama di Barcelona, terutama karena merasa tidak dihormati oleh sang pelatih, Ronald Koeman. 

Miralem Pjanic baru gabung Barcelona pada musim panas 2020 dari Juventus. Namun, petualangannya di Barca berjalan jauh di bawah harapan. 

Advertisement

Dia hanya enam kali dipasang sebagai starter. Pjanic sama sekali tidak mencatatkan gol maupun assist. 

Gara-gara frustrasi di Camp Nou, Pjanic akhirnya hijrah ke Besiktas. Dia rela gajinya dipotong demi mendapatkan menit bermain lebih banyak. 

Sebelumnya dia sempat dikaitkan akan kembali ke Serie A. Beberapa klub yang dihubungkan dengannya antara lain AS Roma, Napoli, Fiorentina, dan Inter Milan. Tetapi, tak ada yang terealisasi. 

Saat ditanya Marca, Sabtu (4/9/2021), apakah dia merasa tidak dihormati di Barcelona, Miralem Pjanic memberi jawaban singkat. "Pelatih, ya." 

 

2 dari 4 halaman

Tak Cetak Gol dan Assist

Barcelona - Miralem Pjanic (Bola.com/Adreanus Titus)

Pemain berusia 31 tahun itu bergabung dengan Barcelona dari Juventus dalam kesepakatan pertukaran pada musim panas 2020. Namun, ketika ia tiba di Nou Camp, segalanya tidak berjalan sesuai rencana.

Pjanic mencatatkan 30 penampilan dengan raksasa La Liga selama musim pertamanya di klub, gagal mencetak gol atau memberikan assist.

“Ketika saya di sana, saya melihat semua pemain yang saya impikan untuk bermain bersama. Itu selalu menjadi tujuan saya bermain untuk klub seperti Barcelona, ​​​​tetapi saya tidak mengharapkan situasi yang rumit seperti itu,” akunya.

“Saya senang di Juventus, tetapi Barcelona menghabiskan dua tahun mencoba mengontrak saya tetapi tidak bisa. Kemudian datang kesempatan lain dan mereka mengambilnya. Saya sangat senang, itu normal karena saya akan bermain untuk klub yang saya impikan saat kecil," tutur Pjanic. 

 

3 dari 4 halaman

Kritik untuk Ronald Koeman

Pada laga tersebut anak asuh Ronald Koeman menang meyakinkan dengan skor 3-1. (Foto: AFP/Pau Barrena)

Namun, Pjanic kemudian bingung dengan sikap Ronald Koeman terhadap dirinya.  Dia benar-benar tidak bisa memahami perlakuan pelatih asal Belanda itu. 

“Saat ini, hari ini, saya tidak tahu persis apa yang dia inginkan. Dia tidak mencoba menjelaskan sesuatu kepada saya atau menemukan solusi. Saya ingin menanyakan apa yang dia inginkan dari saya, posisi atau apa yang saya lakukan dengan baik atau buruk," tutur Pjanic. 

"Saya ingin beradaptasi secepat mungkin dengan tim dan menjadi berguna. Anda membutuhkan 17 atau 18 pemain dari skuad untuk memenangkan gelar. Dia tidak memiliki masalah dengan permainan saya dan tidak memberi saya jawaban,” kata sang gelandang."

“Waktu terus berjalan dan situasi berubah dari buruk menjadi lebih buruk, tanpa alasan apa pun. Seperti yang saya katakan, saya bersikap profesional, jadi ini sulit dimengerti. Banyak orang di dalam tim juga tidak memahaminya. Kemudian ada kesempatan untuk pergi dan saya ingin mendengarkannya karena saya perlu bermain. Saya tahu apa yang bisa saya bawa ke tim, tetapi Anda membutuhkan kepercayaan diri dan dialog dan hal-hal untuk dikatakan di depan Anda.

“Saya lebih suka hal-hal seperti itu dikatakan kepada saya secara langsung, tetapi itulah yang terjadi. Itu adalah cara berkomunikasi yang sangat aneh dan ini pertama kalinya saya mengalami ini. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua pelatih saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya benar-benar tidak tahu. Dia tidak ingin tanggung jawab atau konfrontasi karena saya kira itu tidak bisa ditangani.”

Pjanic adalah starter reguler di AS Roma dan Juventus, tetapi dia tidak menyesal bergabung dengan Barcelona setahun lalu.

“Tidak, tidak pernah. Banyak hal terjadi dalam hidup, dan saya selalu berjuang sepanjang karier saya. Saya ambisius, kompetitif, saya telah mencapai level Barcelona dan Juventus. Saya tahu saya bisa bermain untuk tim-tim itu, saya hanya tidak diberi kesempatan.”

Sumber: Marca, Football Italia 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Yuk Tengok Posisi Barcelona

Berita Terkait