Kontrak Rp135 Miliar Melayang di Yamaha dan Tidak Dapat Setengahnya Saat Gabung Aprilia, Maverick Vinales: Uang Bukan Segalanya!

oleh Hendry Wibowo diperbarui 05 Sep 2021, 09:15 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Maverick Vinales (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Bola.com, Jakarta - Diwawancara media terkemuka Italia, La Gazzetta dello Sport, Maverick Vinales buka-bukaan soal fakta dirinya bukan lagi salah satu pembalap termahal di MotoGP.

Ya dengan perpisahan bersama Yamaha, Maverick Vinales disebut kehilangan nilai kontrak 8 juta euro per musim atau sekitar Rp135 miliar.

Advertisement

Sebagai gantinya, Maverick Vinales akan mengendarai motor tim Aprilia mulai MotoGP Aragon di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, pekan depan.

Meski belum diketahui nominalnya, disebutkan nilai kontrak pembalap asal Spanyol ini bersama Aprilia tidak sampai setengah dari yang ia dapat di Yamaha dalam hitungan per musim.

Menyesal kah sosok Maverick Vinales harus kehilangan kontrak bernilai besar di Yamaha? "Tapi uang tidak penting dalam hidup," tegasnya.

"Terpenting dalam hidup adalah merasa bahagia, terpenuhi. Ini fundamental bagi saya," lanjut eks pembalap Suzuki itu.

2 dari 3 halaman

Target MotoGP Aragon

Maverick Vinales saat mengikuti sesi tes bersama tim Aprilia di tes Misano. (Aprilia Racing)

Debut mengendarai motor Aprilia RS-GP pada balapan resmi di Aragon yang tinggal menghitung hari, Maverick Vinales mengaku tak memasang target tinggi.

Dia mengaku fokus bekerja sama dengan rekan setimnya Aleix Espargaro untuk mempelajari data dan beberapa rahasia Aprilia RS-GP.

"Target saat ini adalah untuk memahami motor, bagaimana tim bekerja dan bagaimana menjadi efektif, dalam balapan dan lap tunggal," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Target Aprilia

Pembalap Aprilia, Maverick Vinales di tes Misano. (Istimewa)

Direktur balapan Aprilia Massimo Rivola yakin bahwa Aleix Espargaro dan Maverick Vinales akan segera menjadi kandidat juara.

Namun menurut pria yang lama bekerja di ajang Formula 1 itu, terlalu cepat berpikir duet Aleix Espargaro dan Maverick Vinales langsung bersaing jadi juara dunia pada MotoGP 2022.

Dia menyebut lebih realistis baru terjadi pada musim 2023. "Agak terlalu dini untuk berbicara tentang gelar dunia tahun depan," ujar Rivola.

"Kami masih harus terbiasa bertarung dan terus bergerak ke posisi penting. Tetapi memenangkan gelar pada tahun 2023, mengapa tidak," lanjutnya.

Sumber: Corsedimoto 

Berita Terkait