Bola.com, Kabupaten Bogor - PSM Makassar hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menghadapi Arema FC pada laga pekan pertama BRI Liga 2021/2022 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Minggu (5/9/2021). Bagi skuad Juku Eja, hasil ini membuat mereka gagal memperpanjang rekor selalu menang pada pertandingan pembuka di Liga 1 sejak 2017.
Padahal, skuad asuhan Milimor Seslija sejatinya lebih berpeluang menang setelah gelandang Arema, Jayus Hariono, mendapat kartu merah pada menit keempat pertandingan.
Dalam jumpa media setelah pertandingan, pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija tanpa sungkan memuji aksi kiper Arema FC, Adilson Maringa, sebagai pemain terbaik dalam laga ini.
"Kiper Arema tampil luar biasa dengan penyelematan yang dilakukannya. Kami juga kurang beruntung karena ada dua peluang tidak gol karena membentur mistar gawang," ujar Milo, sapaan karibnya.
Menurut Milo, tidak mudah mendapatkan peluang menghadapi Arema FC yang tampil dengan permainan yang terorganisasi dengan baik. Terutama konsisten menjaga kedalaman permainan setelah hanya bermain dengan 10 pemain.
Sebaliknya, PSM sempat membuat kecerobohan dalam koordinasi sehingga Arema FC mampu unggul lebih dulu lewat tendangan penalti Hanif Sjahbandi.
"Tapi, setelah gol Arema itu, kami memberi reaksi cepat dengan mencetak gol lewat build-up serangan yang baik," papar pelatih PSM Makassar itu.
Arema FC Bertahan dengan Baik
Milo menambahkan PSM Makassar sudah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan gol tambahan, di antaranya pergerakan striker Anco Jansen yang sengaja bermain melebar untuk memancing bek Arema agar meninggalkan area pertahanannya.
"Strategi itu berjalan baik, khususnya pada babak kedua. Tapi, harus saya akui Arema bertahan dengan baik," tutur Milo.
Sementara itu, Milo mengungkapkan penampilan tim asuhannya bisa lebih baik andai mereka bisa tampil dengan empat pemain asing sesuai kuota. Seperti diketahui, pada laga ini, PSM hanya tampil dengan dua pemain asing yakni Wiljan Pluim dan Anco Jansen.
"Sekali lagi, selamat buat Arema. Secara umum, kedua tim tampil luar biasa, terutama di babak pertama," ujar Milo.
Faktor Mental
Dalam kesempatan yang sama, bek senior PSM Makassar, Zulkifli Syukur, menambahkan bahwa sudah satu setengah tahun tidak bermain dalam kompetisi resmi membuat dirinya dan pemain lain sempat merasa kesulitan.
"Pertandingan tadi bukan semata soal fisik dan teknis. Tapi, juga mental setelah sekian lama tidak berkompetisi," tegas Zulkifli yang pernah membawa Arema meraih trofi juara Liga Indonesia 2009/2010 ini.
Seperti Milo, Zulkifli juga memuji penampilan Arema FC yang dinilainya tampil dengan permainan terorganisasi dan memiliki kedalaman yang baik sehingga membuat PSM kesulitan menembus pertahahan tim kebanggaan Aremania itu.
Zulkifli juga tak mau ambil pusing dengan kegagalan PSM mempanjang rekor selalu menang di laga perdana sejak 2017.
"Bagi saya rekor itu adalah masa lalu. Yang terpenting adalah penampilan kami bisa berkembang dengan baik di setiap laga selanjutnya," pungkas Zulkifli.