Kondisi Terkini Gelandang Liverpool, Adik Paul Pogba, dan Achraf Hakimi usai Terjebak Konflik Bersenjata di Guinea

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 06 Sep 2021, 15:15 WIB
Achraf Hakimi. Bek kanan berusia 22 tahun ini didatangkan PSG dari Inter Milan senilai 60 juta euro. Ia selalu diturunkan pelatih Mauricio Pochettino di empat laga awal Liga Prancis musim ini dengan mengoleksi 1 gol. (Foto: AFP/Franck Fife)

Bola.com, Conakry - Timnas Maroko mengalami situasi mencekam ketika bertandang ke Guinea untuk menjalani laga Grup I kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika. Gelandang Liverpool Naby Keita, bek Inter Milan Achraf Hakimi, hingga adik Paul Pogba, Florentin Pogba, terjebak dalam konflik bersenjata.

Guinea dan Maroko sedianya bertemu pada kualifikasi Piala Dunia 2022 Afrika pada hari Senin di Conakry, tetapi FIFA dan CAF memutuskan untuk menjadwal ulang pertandingan setelah berjam-jam baku tembak di sekitar istana presiden.

Advertisement

Tim dan staf Maroko, termasuk Roman Saiss (Wolves), Imran Louza (QPR), Adam Masina (Watford), dan Achraf Hakimi (PSG) dikawal pulang oleh kedutaan mereka di Guinea setelah terjebak di hotel mereka.

Timnas Maroko dan staf bukan satu-satunya pihak yang menderita. Sebab ofisial dan pemain Guinea juga terjebak situasi mencekam tersebut.

Beruntung Liverpool sudah memastikan bahwa Keita dalam kondisi baik-baik saja. Pun dengan Florentin beserta ofisial Guinea lainnya yang sudah ditangani pihak keamanan setempat.

2 dari 3 halaman

Alhamdulillah

Sementara itu, bek PSG, Achraf Hakimi, juga dalam kondisi baik-baik saja. Ia mengunggah foto berisi ucapan Alhamdulillah, menandakan rasa syukurnya karena selamat dari baku tembak di Guinea.

"Terima kasih semua atas pesan dan dukungannya, ini adalah hari yang sangat intens, tetapi terima kasih Tuhan kami aman dan sehat di Maroko. Selamat malam #Alhamdulillah," tulis Achraf Hakimi.

3 dari 3 halaman

Suara Tembakan Sepanjang Hari

Timnas Maroko. (AFP/Javier Soriani)

Pelatih Timnas Maroko, Vahid Halilhodzic, menyebut rentetan suara tembakan terdengar di luar hotel tempat anak asuhnya menginap. Situasi mencekam tersebut membuat Halilhodzic khawatir akan keselamatan dirinya dan seluruh anggota Timnas Maroko.

"Kami berada di hotel dan mendengar suara tembakan sepanjang hari. Kami sedang menunggu izin untuk melakukan perjalanan ke bandara, tetapi untuk saat ini kami terdampar," ujar Halilhodzic.

"Sebuah pesawat sedang menunggu kami, tetapi kami tidak diizinkan untuk pergi," lanjutnya.

"Dibutuhkan waktu 45-60 menit untuk mencapai bandara dari sini, dan ketika Anda dapat mendengar suara tembakan di luar, keamanan tidak dijamin 100 persen," tambah pelatih berusia 69 tahun tersebut.