Bola.com, Jakarta - Persela Lamongan dijadwalkan berjumpa dengan Persipura Jayapura dalam pekan kedua BRI Liga 1 2021/2022, Jumat (10/9/2021). Duel ini harus menjadi titik kebangkitan bagi kedua tim.
Kedua tim sama-sama menuai hasil negatif di pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022. Persela kalah 0-1 dari PSIS Semarang (4/9/2021), sedangkan Persipura secara mengejutkan ditekuk 1-2 oleh Persita Tangerang (28/8/2021).
Duel ini sekaligus mempertemukan dua pelatih dengan latar belakang berbeda. Persela kini ditangani oleh pelatih lokal Iwan Setiawan, lalu Persipura memiliki sosok Jacksen Tiago yang melegenda.
Dalam pertemuan kedua tim kali ini, ada beberapa kesamaan yang tengah dialami oleh Persela dan Persipura. Kedua tim sama-sama mengandalkan pemain muda di dalam tim.
Perbedaannya, Persela memang memiliki Iwan Setiawan yang memang kerap mengorbitkan pemain-pemain muda dalam perjalanannya sebagai pelatih. Sementara Persipura mendapatkan ujian untuk mempromosikan dengan cepat pemain-pemain muda pada musim ini.
Boleh dibilang pertemuan antara Persela Lamongan dan Persipura Jayapura dalam pertandingan pekan kedua BRI Liga 1 2021/2022 akan menjadi ajang bagi para pemain muda untuk mendapatkan pengalaman dan membuktikan kualitasnya. Hanya tinggal bagaimana mereka menjalankan instruksi dari Iwan Setiawan dan Jacksen Tiago.
Bertangan Dingin Saat Memoles Pemain Muda
Iwan Setiawan tentu bukanlah sosok yang asing di kancah sepak bola nasional. Dia dikenal sebagai pelatih vokal yang kerap membagikan penyataan bernada perang urat syarat sebelum pertandingan digelar.
Hal itu mampu menyedot perhatian pecinta sepak bola nasional dengan pernyataan kontroversialnya. Apalagi, Iwan Setiawan merupakan pelatih yang belum pernah meraih prestasi gemilang di kompetisi kasta tertinggi.
Prestasi yang pernah dicatatkannya adalah membawa Borneo FC menjuarai Divisi Utama 2014 (kini menjadi Liga 2) dan promosi ke ISL (kini Liga 1).
Pernyataan kontroversial itu sudah terjadi saat timnya akan mengadapi PSIS. Dia menyebut akan mengajari sepak bola kepada pelatih Imran Nahumarury. Sialnya, Persela malah kalah di pertandingan tersebut.
Tapi, arsitek tim yang satu ini tetap tidak boleh dipandang sebelah mata. Dia termasuk pelatih yang cermat menemukan bakat muda. Banyak pemain muda yang sudah diorbitkannya dan itu semakin klop dengan karakter Persela.
Satu contoh kelebihan Iwan dalam memoles pemain muda adalah saat menangani Persebaya Surabaya pada musim 2017. Dia mampu merekrut sejumlah pemain minim pengalaman dan kini bersaing di Liga 1. Irfan Jaya adalah salah satu contohnya.
Iwan masih dengan ciri khasnya yang memberi kesempatan kepada pemain muda untuk Persela. Gelandang muda Akbar adalah bukti kecocokan Iwan bersama Persela yang juga klub dengan kebijakan regenerasi pemain.
Secara gaya permainan, sejauh ini belum terlihat performa Persela dengan karakter mengandalkan kecepatan pemain sayap. Mungkin dibutuhkan waktu agar Laskar Joko Tingkir bisa klop dengan skema yang disusun Iwan.
Bergelimang Prestasi
Sedangkan Jacksen Tiago adalah pelatih kondang di Persipura. Dia merupakan pelatih asing tersukses yang pernah berkarier di Indonesia. Arsitek berpaspor Brasil ini telah menyumbang tiga gelar kasta tertinggi, masing-masing adalah trofi ISL 2008/2009, 2010/2011, dan 2013.
Karier Jacksen memang sangat moncer bersama Persipura. Dia mampu meracik strategi dengan memadukan pemain asing dan bakat lokal Papua menjadi sebuah tim yang menakutkan.
Tangan dingin Jacksen sudah terbukti di Liga 1 2019. Dia masuk pada 11 Juli 2019 saat Persipura berada di peringkat ke-15 klasemen sementara pada pekan keenam. Hasil akhirnya fantastis dengan menduduk peringkat ketiga klasemen akhir.
Melihat perbedaan rekam jejak kedua pelatih ini, di atas kertas tentu Persipura akan jauh lebih diunggulkan. Apalagi, catatan pertemuan kedua tim juga berpihak pada Mutiara Hitam.
Dari enam pertemuan di Liga 1, Persipura mendominasi dengan memengani empat pertandingan berbanding Persela yang hanya pernah menang sekali.