Bola.com, Jakarta - Pada akhir pekan kemarin, ada beberapa momen spesial di sepak bola kawasan Eropa. Satu di antaranya adalah langkah para mantan kembali ke markas yang dulu pernah membesarkan namanya.
Bahkan, ada yang sampai membuat heboh dunia fans, terutama di medium virtual. Pada segmen ini, setidaknya ada yang bergembira dan gagal bersuka cita atau bisa dibilang kurang maksimal menikmati nuansa lama.
Spesimen pertama yang layak menjadi info panas adalah Cristiano Ronaldo. Publik tak bisa memungkiri, nama besar pemain berkebangsaan Portugal tersebut masih layak menjadi bahan pembicaraan dari segala sisi.
Nah, ketika ia kembali ke kandang, yakni Manchester United, seluruh komentar tercurahkan. Ada yang mendukung, tak jarang juga yang mengritik kalau Manchester United tak memandang kerja keras para pemain muda.
Bagi Fans
Namun, bagi fans sejati Manchester United, keberadaan Cristiano Ronaldo sanggup memberi kegembiraan. Hal itu terbukti saat CR7 'edisi kedua' mencetak dua gol ke gawang Newcastle United, Sabtu (11/9/2021).
Momen tersebut menjadi pembuktian sekaligus kebahagiaan keluarga besar Manchester United. Artinya, tak sia-sia manajemen melakukan langkah strategis agar bisa 'mengeluarkan' Ronaldo dari Juventus.
Kini, asa publik Manchester United membuncah. Mereka beranggapan, kedatangan Cristiano Ronaldo akan memberi banyak benefit, termasuk jalan ke pintu masuk juara Liga Inggris 2021/2022.
Nama lain yang kembali ke kandang dan menuai hasil manis adalah Julian Nagelsmann. Bersama pasukan 'raksasa' Bayern Munchen, ia kembali ke tim yang telah memupuknya menjadi pelatih papan atas.
Hasil yang manis bagi Nagelsmann sekaligus rasa pahit untuk fans Leipzig yang dulu pernah mengele-elukannya. Nagelsmann memimpin Bayern Munchen menang 4-1. Empat gol FC Hollywood lahir via penalti Robert Lewandowski pada menit ke-12, Jamal Musiala (47'), Leroy Sané (54') dan Eric Maxim Choupo-Moting (90'+2'). Satu balasan tuan rumah datang dari Konrad Laimer (58').
Tak Asing
Sosok Julian Nagelsmann tak asing lagi. Namanya sempat mengusik Manchester United, karena ada penjajakan terkait kemungkinan statusnya menjadi pelatih kubu Old Trafford. Tak hanya itu, ia juga nyaris bergabung dengan Tottenham Hotspur.
Setelah Manchester dan Leipzig, saatnya terbang ke markas Espanyol. Di area ini, sosok yang menyita perhatian adalah Antoine Griezmann. Masa edar pendek di Barcelona, membuat keputusan bomber asal Prancis tersebut menarik perhatian.
Marca.com pernah menilai, corak premainan Griezmann memberi kesulitan bagi dirinya sendiri. Hal itu terkait dengan peran para penyokong yang harus punya kualifikasi khusus.
Kok Ngenes
Hal itu hampir terbukti ketika Atletico Madrid bersua Espanyol. Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone memberi sinyalemen istimewa terhadap kehadiran Griezmann.
Atletico Madrid memberi ruang dukungan maksimal kepada Griezmann kala mengaplikasikan formasi 3-4-2-1. Griezmann mendapat sekondan seperti Luis Suarez, Angel Correa, Marcos Llorente dan Yannick Carrasco.
Sayang, layanan kelas manja tersebut tak sanggup membuat Griezmann bersinar ketika kembali berkostum klub lamanya. Ia mandul, dan kalah dari Thomas Lemar yang baru masuk pada babak kedua.
Lemar menjadi penentu kemenangan Atletico Madrid, secara dramatis. Ia mencetak gol pada menit ke-9 injury time babak kedua. Alhasil, Atletico Madrid membawa tiga poin setelah menang 2-1.
Sumber : BBC, Marca
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda