Bola.com, Jakarta - Duel skema permainan beraroma Eropa bakal tersaji pada pekan ketiga BRI Liga 1 2021/2022, Minggu (19/9/2021), tepatnya dalam laga antara PSS Sleman melawan Arema FC. Seperti diketahui, Dejan Antonic asal Serbia merupakan juru taktik PSS akan beradu strategi dengan Eduardo Almeida asal Portugal yang menangani Arema FC.
Dari sisi materi pemain, kedua tim bisa dibilang berimbang, memiliki perpaduan pemain muda dan berpengalaman. Kecepatan pemain sayap juga dimilikinya, sehingga strategi di lapangan yang akan menentukan siapa yang bakal jadi pemenang.
Dejan Antonic dan Eduardo Almeida sama-sama masih menginar kemenangan pertama timnya di BRI Liga 1 2021/2022. Pasalnya kedua tim sama-sama belum berhasil menang dalam dua laga pertama mereka di kompetisi musim ini.
PSS Sleman hanya meraih satu poin dari hasil imbang kontra Persija pada pekan pertama. Hal tersebut tak lepas dari kekalahan yang cukup mengejutkan dari Persiraja Banda Aceh pada pekan kedua.
Sementara Arema FC sudah mengoleksi dua poin dari dua hasil imbang yang mereka dapatkan dalam dua pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022.
Menarik untuk melihat bagaimana strategi yang diterapkan Dejan Antonic dan Eduardo Almeida dalam mengejar kemenangan pertama bagi tim masing-masing di laga pekan ketiga BRI Liga 1 20212022.
Dejan Antonic
Jika melihat karakternya, Dejan Antonic merupakan sosok pelatih yang sangat dekat dengan pemain. Dia bisa membuat suasana di tim menjadi lebih cair dalam situasi yang sulit sekalipun.
Tidak jarang dia menyampaikan strategi diselingi dengan candaan. Jadi, pemain bisa lebih rileks menjalankan instruksi mantan pelatih Timnas Hong Kong itu. Seperti kebanyakan pelatih Eropa, dia lebih mengandalkan permainan kolektif ketimbang individu.
Selain itu, ada sisi positif lain dari Dejan Antonic. Dia sudah hafal dengan karakter sepak bola Indonesia. Dejan sempat bermain dan sudah melatih sejumlah klub di Indonesia, termasuk menangani Arema yang berkompetisi di IPL pada musim 2012/2013.
Pengalaman itu membuatnya lebih mudah melakukan analisa terhadap lawan. Dia sudah memahami kualitas para pemain di Indonesia, tidak terkecuali Arema FC. Apalagi dia sudah sering menghadapi Singo Edan pada musim-musim sebelumnya.
Hanya saja, Dejan punya pekerjaan rumah untuk timnya, PSS Sleman. Dari dua laga awal di BRI Liga 1 2021/2022, tim berjulukan Elang Jawa ini hanya meraih satu poin, ketika bermain imbang 1-1 melawan Persija. Sementara pada laga pekan kedua, secara mengejutkan PSS takluk 2-3 dari Persiraja Banda Aceh.
Dejan Antonic melihat konsentrasi anak buahnya menurun ketika menghadapi Persiraja. Ini yang berbahaya, padahal mereka sempat unggul. Namun, ketika Irfan Bachdim dkk. lengah, lawan bisa membalikkan keadaan.
Eduardo Almeida
Sementara Eduardo Almeida masih belum menemukan formasi terbaik Arema FC. Hal tersebut terlihat ketika melawan Bhayangkara FC pada pekan kedua BRI Liga 1 2021/2022.
Almeida memasang empat pemain bernaluri striker pada saat itu. Carlos Fortes, Dedik Setiawan, Muhammad Rafli, dan Kushedya Hari Yudo, tapi hasilnya belum maksimal.
Barisan penyerangan Arema FC belum mencetak satu pun gol. Sepertinya permainan kolektif yang diterapkan Eduardo Almeida masih belum sempurna.
Namun, Almeida sudah memprediksi hal ini. Sebelum kompetisi dimulai, mantan pelatih Semen Padang itu butuh 5 sampai 6 pertandingan untuk menemukan permainan terbaik timnya, sehingga Arema FC akan mendapatkan hasil yang kurang konsisten pada awal musim.
Almeida berharap Aremania, pendukung Singo Edan, bisa memaklumi hal tersebut. Pemain sudah 1,5 tahun tidak merasakan kompetisi resmi. Selain itu, masa persiapan juga tidak maksimal karena adanya PPKM karena pandemi virus corona belum berakhir.
Kendati demikian, Eduardo Almeida cukup serius mengincar kemenangan pertamanya pada musim ini. Amunisi tambahan sudah datang, seperti Diego Michiels yang pulih dari cedera dan sudah menjalani vaksinasi dosis kedua. Selain itu, Ridwan Tawainella sudah kembali dari Ambon setelah melangsungkan pernikahan.