Bola.com, Barcelona - Ronald Koeman kembali mendapat sorotan setelah Barcelona bermain imbang kontra Granada pada laga pekan kelima La Liga. Hasil itu membuat fans menganggap Barca asuhan Koeman berbeda jauh dengan era tiki-taka.
Menjamu Granada di Camp Nou, Selasa (21/9/2021) dini hari WIB, Barcelona langsung mendapat kejutan pada menit-menit awal pertandingan. Umpan lambung Sergio Escudero dari sisi kiri mampu dikonversikan Domingos Duarte menjadi gol dengan sundulan.
Tertinggal lebih dulu, Barcelona meningkatkan intensitas serangan. Barca tercatat menorehkan 77 persen penguasaan bola, berbanding 23 persen milik Granada.
Meski tampil dominan, Blaugrana kerepotan menembus rapatnya barisan belakang Granada. Alhasil, hingga memasuki menit-menit akhir, Barcelona masih tertinggal 0-1.
Masuk menit ke-90, Ronald Araujo berhasil mencetak gol sekaligus menyelamatkan Barcelona dari kekalahan. Umpan lambung Gavi mampu dikonversikan Araujo menjadi gol dengan sundulan. Hingga laga berakhir, skor 1-1 tetap bertahan.
Tambahan satu poin membuat Barcelona tetap berada di urutan tujuh klasemen sementara La Liga dengan nilai delapan. Mereka tertinggal lima poin dari Real Madrid yang menempati posisi teratas.
Ronald Koeman Kembali Disorot
Hasil tersebut juga memperpanjang catatan kurang oke Barcelona pada awal musim ini. Dari lima pertandingan yang sudah dijalani di seluruh ajang, Barca meraih dua kemenangan, dua hasil imbang, dan sekali kalah.
Satu-satunya kekalahan tersebut didapat Los Cules ketika takluk 0-3 dari Bayern Munchen pada laga pertama Grup E di Camp Nou, 15 September lalu.
Situasi itu membuat Barcelona asuhan Ronald Koeman mendapat sorotan. Suporter pun kerap membandingkan Barca saat ini dengan era Pep Guardiola dari 2008 sampai 2012.
Ketika itu, Blaugrana asuhan Guardiola yang menerapkan gaya bermain tiki-taka tampil digdaya di semua ajang. Pep Guardiola berhasil membawa Barcelona merengkuh 14 trofi juara dalam empat tahun.
Berbeda dengan Era Tiki-Taka
Ronald Koeman mengakui Barcelona saat ini berbeda dengan era tiki-taka. Meski begitu, pelatih asal Belanda itu percaya Barca akan bangkit dan kembali meraih kemenangan.
"Lihat daftar skuad kami. Kami melakukan apa yang kami bisa. Kami tidak memiliki pemain dari zaman tiki-taka. Kami harus bermain dengan gaya kami sendiri," ujar Koeman.
"Saya menilai kami melakukannya dengan baik, dan dengan beberapa waktu lagi, kami bisa menang. Sistem dasarnya adalah 4-3-3 pada babak pertama, kemudian saya harus melakukan perubahan berdasarkan apa yang saya miliki di bangku cadangan," lanjutnya,
"Ini bukan Barcelona delapan tahun lalu. Begitulah adanya. Dengan Ansu (Fati) dan (Ousmane) Dembele itu berbeda karena kami memiliki kedalaman yang lebih," kata Ronald Koeman.
Sumber: Marca