Bola.com, Jakarta - Striker asing Arema FC, Carlos Fortes belum bisa memperlihatkan ketajamannya di BRI Liga 1. Turun sebagai starter dalam tiga laga pertama, masih belum ada gol yang dicetaknya.
Padahal dia diharapkan jadi ujung tombak tim dan bisa jadi solusi seretnya produktifitas Arema. Tapi kenyataan di lapangan, sejumlah peluang yang didapatkannya masih belum menemui sasaran.
Padahal Presiden Arema, Gilang Widya Pramana berharap dia juga bisa bersaing dalam top scorer Liga 1. Namun, jika melihat perannya di lapangan, beberapa kali striker asal Portugal ini turun ke bawah dan memberikan suplai bola matang untuk tandemnya, Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo. Aksi-aksi individunya untuk melewati lawan juga terlihat oke.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo menyampaikan jika Fortes sepertinya lebih bagus ketika jadi gelandang serang. Karena peran itu yang dijalankan di klub kasta kedua Portugal, Vilafranquense.
“Kalau saya lihat datanya (sebelum main di Indonesia), dia jarang mencetak gol. Karena lebih banyak main sebagai second striker,” kata Ruddy.
Tertutup
Namun, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida sempat meyakinkan pengurus jika Fortes sesuai dengan kebutuhan tim.
“Saya juga sempat mempertanyakan data dari Fortes (minim gol di Portugal). Tapi pelatih bisa meyakinkan kami,” tegas Gilang.
Hanya saja Almeida tidak pernah terbuka tentang evaluasi individu pemainnya. Termasuk strategi apa yang akan diterapkannya di setiap laganya.
Jadi, skemanya baru bisa dilihat saat pertandingan. Jadi, apakah nanti Almeida memberikan posisi targetman atau second striker baru bisa dilihat dalam pertandingan.
Bisa Jadi Playmaker?
Sampai saat ini, tidak sedikit Aremania yang menilai tim Singo Edan butuh playmaker seperti Makan Konate. Tapi jika melihat cara bermain Fortes, bisa saja dia difungsikan seperti Konate di musim 2018-2019.
Waktu itu Konate diberi kebebasan di lini tengah. Bisa jadi pembagi bola atau menyelesaikan sendiri peluang yang didapat.
Arema akan rugi besar jika mendepak Fortes saat ini karena dia sudah dikontrak satu musim dan baru turun dalam tiga laga. Yang realistis, tim pelatih Arema harus mencarikan posisi yang tepat kepadanya.