Bola.com, Makassar - Kiprah PSM Makassar di Liga Indonesia yang merupakan kompetisi kasta tertinggi tanah air terbilang lumayan. Skuad Juku Eja tercatat meraih trofi juara musim 1999/2000 dan lima kali runner-up yakni pada 1995–19996, 2001, 2003, 2004 dan 2018.
Prestasi ini juga menjadi pembuka jalan buat pemain PSM menembus skuad Timnas Indonesia yang mengikuti berbagai laga internasional. Termasuk di Piala AFF yang merupakan turnamen sepak bola paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara.
Ketika pertama kali digelar pada 1996, ajang ini dikenal sebagai Piala Tiger, sesuai nama sponsor utama yakni sebuah perusahaan minuman asal Singapura, Tiger Beer. Di ajang yang berlagsung di Singapura, 1-15 September 1996 ini, PSM menyumbang satu pemain yakni Yeyen Tumena di daftar skuad timnas Indonesia.
Yeyen yang namanya mencuat sejak memperkuat PSSI Primavera yang berkompetisi di Italia. Kapten termuda PSM ini terpilih jadi jadi bagian skuad Danurwindo berkat suksesnya membawa Juku Eja menembus final Liga Indonesia 1995/1996.
Di edisi perdana ini, Indonesia lolos ke semifinal dengan status juara Grup A dengan meraih tiga kemenangan dan satu kali imbang. Produktivitas timnas Indonesia terbilang baik dengan koleksi 15 gol dan hanya kemasukkan 3 gol.
Namun, Indonesia tak berdaya di semifinal. Menghadapi Malaysia, skuad Garuda takluk dengan skor 1-3 di Stadion Nasional Singapura 13 September. Pada perebutan tempat ketiga, Indonesia kalah 2-3 dari Vietnam. Seperti diketahui, Thailand meraih trofi juara untuk kali pertama setelah menekuk Malaysia dengar skor 1-0 pada laga puncak di Stadion Nasional, 15 September.
Di edisi 1998, PSM absen menyumbang pemain di skuad timnas Indonesia yang didominasi oleh Persebaya Surabaya. Dua tahun kemudian, Hendro Kartiko yang berstatus kiper PSM peraih trofi juara Liga Indonesia 1999/2000 jadi pilar utama timnas Indonesia.
Bersama Hendro, timnas Indonesia untuk kali pertama melangkah ke final sebelum dibungkam tuan rumah Thailand 1-4 di Stadion Rajamangala, Bangkok, 18 November 2000. Di edisi 2002, Hendro kembali merasakan pahitnya kekalahan dari Thailand.
Pada final Piala AFF yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, 29 Desember 2002, Indonesia takluk 2-4 via drama adu penalti. Sebelumnya, sampai babak tambahan waktu usai kedua tim bermain imbang 2-2.
PSM Dominan pada Edisi 2004
Pada Piala Tiger 2004, PSM menunjukkan pamornya sebagai tim elite Indonesia dengan menyumbang lima pemain yakni Jack Komboy, Ortizan Solossa, Charis Yulianto, Ponaryo Astaman dan Syamsul Chaeruddin.
Menariknya, lima nama tersebut hanya Jack Komboy yang tak berstatus pemain inti. Babak penyisihan grup putaran final turnamen ini diselenggarakan di dua negara, yakni Vietnam dan Malaysia, pada tanggal 7 hingga 14 Desember 2004.
Untuk pertama kalinya, babak semifinal dan final dilakukan dengan sistem kandang-tandang, sementara pertandingan perebutan tempat ketiga diselenggarakan di Singapura, pada 28 Desember 2004 hingga 16 Januari 2005.
Timnas Indonesia tampil dominan di penyisihan dengan berstatus juara Grup dengan meraih tiga kemenangan dan satu kali imbang. Dalam empat partai, Indonesia tercatat mengoleksi 17 gol tanpa pernah kemasukkan. Di semifinal, skuad Garuda menyingkirkan Malaysia dengan perjuangan dramatis. Kalah 1-2 di Jakarta pada pertemuan pertama, Indonesia membalikkan keadaan dengan menang 4-1.
Indonesia pun melangkah ke final menghadapi Singapura. Sayang, seperti pada tiga edisi terakhir, skuad Garuda kembali gagal meraih trofi juara. Pada dua kali pertemuan dengan Singapura, Indonesia selalu kalah. Masing-masing dengan skor 1-3 dan 1-2. Pada ajang ini, striker Indonesia, Ilham Jaya Kesuma menjadi top skorer dengan 7 gol.
Syamsul Terbanyak
Sukses membawa Indonesia menembus final membuat plus masuk best eleven Tiger Cup 2004 membuka jalan Syamsul menjadi pemain PSM yang paling sering tampil di ajang ini.
Pada 2007, Syamsul bersama Samsidar masuk dalam daftar panggil skuad timnas yang ditangani oleh Peter White. Di edisi, Indonesia gagal ke semifinal karena produktivitas gol dari Singapura dan Vietnam yang sama-sama mengoleksi poin 5.
Setahun berikutnya, Syamsul kembali dipanggil memperkuat timnas yang kali ini dilatih oleh Benny Dolo. Selain Syamsul, PSM juga diwakili oleh Irsyad Aras. Babak penyisihan grup putaran final yang berganti nama menjadi Piala Suzuki berlangsung di dua negara, yakni Indonesia dan Thailand, pada tanggal 5 hingga 10 Desember 2008, sementara pertandingan semifinal dan final diselenggarakan pada 16 hingga 28 Desember 2008 dengan sistem kandang-tandang.
Indonesia melangkah ke semifinal dengan status runner-up Grup A. Namun, skuad Benny Dolo gagal melangkah final setelah selalu kalah pada dua pertemuan dengan Thailand. Masing-masing dengan skor 0-1 dan 1-2.
Dua tahun kemudian, PSM absen menyumbang pemain. Baru pada Piala AFF 2012, PSM diwakili oleh Rasyid Bakri dan M. Rahmat setelah mayoritas pemain terbaik tanah air menolak panggilan timnas karena dualisme kompetisi. Alhasil, di edisi ini, Indonesia yang ditangani oleh Nil Maizar langsung tersingkir di penyisihan Grup B.
Ferdinand Sinaga kemudian menjadi wakil PSM di Piala AFF 2016 setelah dua tahun sebelumnya PSM kembali tak menyumbang pemain. Pada Piala AFF 2016, Indonesia lolos dari penyisihan grup dan kemudian menyingkirkan Vietnam di semifinal. Namun, skuad Garuda kembali gagal meraih trofi juara untuk kesekian kalinya setelah kalah agregat gol 2-3 dari Thailand pada dua pertemuan.