Bola.com, Jakarta - Pemerintah meminta masyarakat tidak lengah dan tetap waspada selama pandemi COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Imbauan tersebut disampaikan guna mengantisipasi risiko lonjakan kasus COVID-19 seperti yang terjadi di negara-negara tetangga.
"Seperti kita ketahui, peningkatan kasus COVID-19 terjadi di beberapa negara, salah satunya di Singapura. Menurut laporan, terdapat 1.939 kasus baru di Singapura pada Minggu (26/9/2021), tertinggi sejak April 2021. Kita semua harus bekerja sama untuk menghindari hal seperti ini terjadi di Indonesia,” jelas Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, melalui keterangan pers, Senin (27/9/2021).
Dalam lonjakan kasus tersebut, dua kematian pertama adalah dari kelompok lansia. Kematian pertama yang dilaporkan adalah seorang wanita Singapura berusia 97 tahun, yang dites positif terinfeksi COVID-19 pada 18 September 2021 dan meninggal karena komplikasi akibat penyakit tersebut pada 25 September 2021.
Adapun kematian kedua adalah seorang wanita Singapura berusia 69 tahun, yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 pada hari 24 September 2021 dan meninggal karena komplikasi akibat penyakit pada hari yang sama.
Johnny G. Plate juga meminta pemerintah daerah menyusun strategi percepatan vaksinasi dan menyelesaikan kendala yang menghambat vaksinasi lansia sesuai kebutuhan di tiap daerah.
"Mari kita bekerja bersama menangkal penyebaran informasi yang keliru, untuk mengamankan para lansia keluarga kita dari paparan hoaks, terutama terkait vaksinasi," imbuhnya.
Per 27 September, tercatat 29 persen dari sasaran vaksinasi lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama atau setara dengan 6,25 juta orang. Sementara itu, lansia yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 19,9 persen atau setara dengan 4,3 juta orang.
Pemerintah menargetkan 21.553.118 orang lansia mendapatkan proteksi kesehatan melalui vaksinasi COVID-19.