Bola.com, Jakarta - Penampilan kiper Syahrul Trisna Fadillah di bawah mistar Persikabo 1973 hingga pekan kelima BRI Liga 1 2021/2022 makin mendekati sempurna. Grafik apik ini membuat tenang sang pelatih kiper, Hermansyah.
Setelah gawang Persikabo 1973 selalu kebobolan bahkan sampai enam gol dalam tiga laga pertama BRI Liga 1 2021/2022, dalam dua pekan terakhir, Persikabo 1973 mampu menorehkan clean sheet.
Syahrul Trisna Fadilla yang selalu menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Persikabo 1973 memperlihatkan perkembangan performa yang bagus dengan catatan dua clean sheet dalam dua laga terakhir.
"Kami bagian dari tim Persikabo. Sebagai pelatih kiper, saya punya tanggung jawab menempa anak buah jadi benteng terakhir yang tangguh. Melihat kemajuan Syahrul, saya sekarang bisa tidur nyenyak," kata Hermansyah.
Menurut Hermansyah pekan-pekan awal kompetisi selalu berat bagi sebuah tim, termasuk BRI Liga 1. Selalu ada adaptasi dengan masuknya pelatih atau pemain baru.
"Musim baru semua elemen tim beradaptasi. Jadi wajar bila pada awal musim ini Persikabo belum stabil, termasuk penampilan kiper. Tapi, masuk pekan kelima, saya amati tim ini mulai menemukan ritmenya," ujarnya.
Penilaian untuk Syahrul
Menurut catatan Hermansyah, rapor Syahrul Fadilla mencapai angka 90 ke atas. Terutama penampilan cemerlang mantan kiper PSS saat Persikabo bermain imbang 0-0 melawan Persib pada pekan kelima BRI Liga 1 2021/2022.
"Penilaian saya kompleks. Nilai Syahrul di atas 90. Puncaknya ketika dia main bagus lawan Persib. Dalam laga itu, ujian terberat adalah teknik dan mental karena yang dihadapi Persib," tuturnya.
Mantan kiper Timnas Indonesia era 1980-an ini kinerja Syahrul Trisna saat Persikabo dipermak Persebaya 3-1 juga bagus.
"Lawan Persebaya, kami kalah. Syahrul kebobolan tiga gol. Tapi, dia bisa melakukan penyelamatan sebanyak 13 kali. Kekalahan itu karena tim kami belum solid. Jadi gol yang masuk bukan murni kesalahan kiper. Itu alasan saya mempertahankan Syahrul hingga pekan kelima," jelasnya.
Mempertahankan Performa
Meski grafik Syahrul Trisna terus meningkat, tugas Hermansyah belum selesai.
"Tugas berikutnya bagaimana mempertahankan performa Syahrul stabil hingga akhir kompetisi. Ini yang lebih berat," tuturnya.
Hermansyah juga telah memikirkan bagaimana kualitas Syahrul tidak menurun, ketika BRI Liga 1 jeda dari seri 1 menuju seri 2 nanti.
"Antara seri satu dan dua, ada libur sekitar dua pekan. Nah, ini yang harus dipikirkan. Jangan sampai kualitas Syahrul menurun, karena tak ada pertandingan resmi. Saya juga harus menyiapkan kiper lainnya untuk antisipasi jika Syahrul absen," pungkasnya.