Perjuangan Nakes Wisma Atlet Tangani Pasien di Masa Puncak COVID-19

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 30 Sep 2021, 22:20 WIB
Alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 terlihat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Bola.com, Jakarta - Wisma Atlet Kemayoran Jakarta merupakan Rumas Sakit Darurat (RSD) yang didirikan untuk menangani pasien COVID-19. Sekitar Juni 2021, semua tempat tidur di Wisma Atlet terisi penuh.

Periode tersebut dinamakan masa puncak gelombang kedua COVID-19. Angka COVID-19 di Indonesia tinggi setelah libur Idulfitri 2021 dan menyebarnya varian delta.

Advertisement

Saat itu, jumlah tenaga kesehatan di wisma atlet sedang terbatas, tetapi pasien datang tiada henti.

"Pada saat sesi kemarin yang sangat tinggi, kami dapat tantangan yang berat di mana pasien datang sudah seperti tsunami, datang nonstop sementara kami terbatas sekali," cerita Natasha Anjasmara, satu di antara dokter yang bertugas di Wisma Atlet, dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Senin (27/9/2021).

Kondisi tersebut membuat tenaga kesehatan (nakes) bekerja keras antara memperhatikan pasien yang lama serta mengurus pasien COVID-19 yang baru datang.

"Jadi selain kami bantu pasien yang baru datang, juga care sama yang sudah ada," kata dokter yang sudah menangani pasien COVID-19 di Wisma Atlet selama 13 bulan ini.

Natasha bercerita bahwa pasien yang datang ke rumah sakit darurat beragam kondisinya. Ada yang tidak bergejala COVID-19, tetapi ada pula yang kritis.

2 dari 3 halaman

Bekerja Sebagai Tim

Selain memberikan pelayanan bagi pasien, para tenaga kesehatan di Wisma Atlet Kemayoran diajarkan untuk bekerja sama sebagai tim sehingga bisa saling bantu demi keselamatan pasien.

Kehadiran relawan nakes di Wisma Atlet terutama saat puncak lalu amat penting. Jika tidak ada mereka, mungkin banyak pasien COVID-19 yang tidak terurus atau terlantar.

"Dengan kesiapsiagaan mereka, bisa ditangani," kata Cahya, perwakilan RSD Wisma Atlet Kemayoran di kesempatan yang sama.

 

3 dari 3 halaman

Telah Merawat Lebih dari 120 Ribu Pasien

Sejak beroperasi 23 Maret 2020 hingga 30 September 2021, RSD Wisma Atlet Kemayoran merawat 128.094 pasien COVID-19. Dari total tersebut, 127.828 orang di antaranya sudah keluar, dengan perincian rujuk ke rumah sakit lain 1.035 orang, pasien sembuh 126.197 orang, dan meninggal 596 orang.

Kini, RSD RSD Wisma Atlet Kemayoran masih merawat 264 orang. Para pasien tersebut di rawat di di tower 4, 5, 6, dan 7.

"Jumlah pasien rawat inap terdiri dari 111 pria, 155 wanita," kata Aris Mudian, Kepala Penerangan Kogabwilhan-I.