Bola.com, Jakarta - Sosok Jacksen F. Tiago lebih lekat sebagai pelatih tersukses di Persipura Jayapura setelah mempersembahkan tiga trofi Liga Indonesia. Tetapi tahukah Anda, kejayaan tim berjulukan Mutiara Hitam itu justru dimulai oleh pelatih lain.
Gelar perdana Persipura dihadirkan Rahmad Darmawan pada 2005 silam. Pelatih asal Lampung itu berhasil mengawali kehebatan Persipura setelah menumbangkan Persija Jakarta, pada partai puncak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Alumnus generasi emas Papua di PON 2004 seperti Boaz Solossa, Ian Kabes, Korinus Fingkreuw, dan Christian Worabay menjadi satu di antara kunci keberhasilan Persipura meraih titel juara.
Pria yang akrab disapa RD itu begitu berani memainkan wajah-wajah baru ini di timnya. Tetapi kejeniusannya tak sampai di situ saja.
Rahmad Darmawan mengombinasikan mereka dengan pemain-pemain berpengalaman seperti Jendri Pitoy, Jack Komboy, Mauly Lessy, Marwal Iskandar hingga Eduard Ivakdalam untuk membentuk skuad Persipura yang mematikan.
Pada putaran pertama Grup Timur Liga Indonesia 2005, Persipura jadi tim kedua yang gawangnya sulit ditembus, setelah Persebaya Surabaya. Adapun lini serang mereka adalah yang terbaik ketiga setelah PSM Makassar dan Persik Kediri.
Kemenangan Minimalis Jadi Modal ke Final
Persipura Jayapura berhasil melaju ke perempat final dengan status juara Grup Timur. Pada musim tersebut, delapan tim terbaik kemudian dipisahkan menjadi dua grup dan bertanding dengan format setengah putaran.
Persipura ditempatkan satu grup dengan Arema Malang (runner-up Grup Barat), Persik Kediri (peringkat ketiga Grup Timur), dan PSMS Medan (peringkat keempat grup Barat). Mereka hanya punya tiga pertandingan ke depan untuk bisa lolos ke final.
Berbeda dengan babak grup, Persipura bermain hati-hati pada perempat final. Kembali menghadapi Persik, mereka berhasil menang 1-0 berkat gol tunggal yang diciptakan Marwal Iskandar.
Rupanya tren kemenangan 1-0 tersebut berlanjut dalam dua pertandingan selanjutnya. Berturut-turut mereka berhasil membungkam Arema dan PSMS berkat gol Eduard Ivakdalam di masing-masing pertandingan untuk memuncaki Grup Timur Liga Indonesia 2005.
Tak Gentar Tampil Dihadapan 80 Ribu The Jakmania
Memuncaki Grup Timur membuat Persipura berhak lolos ke partai final. Dalam laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, 25 September 2005, Persipura Jayapura bersua Persija Jakarta.
Bermain di Ibu Kota, Persija mendapatkan dukungan penuh dari suporternya. Pendukung setia Tim Macan Kemayoran, The Jakmania memerahkan Stadion GBK yang memiliki kapasitas nyaris 100 ribu penonton.
Persipura seperti sempat keder di awal laga dan Agus Indra Kurniawan berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-10. Delapan menit berselang, bocah ajiab Boaz Solossa berhasil membisukan seluruh stadion berkat gol penyeimbang yang dicetaknya.
Pada awal babak kedua, RD memasukkan Ian Kabes untuk menggantikan Ridwan Bauw. Namun, Persija kembali unggul berkat aksi Francis Wewengkang pada menit ke-55.
Dalam posisi tertinggal, RD melakukan perubahan krusial dengan menarik keluar Boaz Solossa. Anak muda lainnya, Korinus Fingkrew ditempatkan ke lapangan untuk menggantikan peran pencetak gol pertama Persipura malam itu.
Strategi tersebut berbuah manis. Korinus Fingkrew berhasil memaksakan babak extra time berkat gol penyeimbangnya yang tercipta hanya delapan menit jelang waktu normal berakhir.
Ketangguhan mental Persipura yang mendapat teror dari pendukung Persija sepanjang laga benar-benar diuji. Ian Kabes lantas berhasil membungkam seluruh stadion berkat gol kemenangan yang tercipta pada menit ke-101.
Persipura Jayapura menutup laga dengan kemenangan 3-2 dan berhak atas trofi juara. Bagi Persipura dan Rahmad Darmawan, gelar tersebut merupakan langkah awal dalam meraih gelar demi gelar pada masa depan.
Rahmad Darmawan dan Persipura pada Masa Kini
Memoar manis 16 tahun silam kembali menyeruak jelang pertemuan Madura United kontra Persipura Jayapura pada pekan keenam BRI Liga 1 2021/22. RD yang kini melatih Madura United, tentu tak akan melupakan momen bersejarah bersama Persipura.
Tetapi, sebagai seorang profesional, pelatih yang kini berusia 54 tahun tersebut tentu akan mengesampingkan hal tersebut sementara waktu. Apalagi, Laskar Sape Kerrap julukan Madura United belum menemukan performa terbaiknya.
Dalam lima pekan perdana, mereka hanya sanggup mengemas enam angka hasil dari satu kemenangan, tiga imbang, dan menelan satu kekalahan. Mereka pun kini berada di peringkat 10 klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022 dengan koleksi enam poin.
Sementara itu, periode kedua Jacksen F. Tiago bersama Persipura tak berjalan mulus. Mereka malah terjerembab di posisi ke-14 dengan raihan empat poin hasil dari satu kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan.
Pertandingan yang bakal berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Minggu (3/10/2021) bakal sarat makna bagi kedua tim. Raihan tiga poin bisa jadi modal yang baik menatap seri kedua Liga 1 yang bakal dimulai 15 Oktober mendatang.