Bola.com, Jakarta - PSS Sleman, Dejan Antonic, memasuki masa-masa mendebarkan menjelang pekan keenam BRI Liga 1 2021/2022. Hasil tim yang tak kunjung membaik membuat masa depan Dejan Antonic di PSS terancam.
Namanya sedang menjadi perhatian utama publik PSS. Dejan Antonic dituntut mengundurkan diri oleh para suporter tim berjulukan Elang Jawa. Penyebabnya, PSS masih berkutat di papan bawah klasemen sementara BRI Liga 1 dengan torehan empat poin dari lima pertandingan.
Berada di papan bawah tentu bukanlah hasil yang diinginkan publik PSS. Hasil itu kontras dibanding ketika PSS tampil menawan di musim 2019. PSS di bawah naungan Dejan Antonic musim ini masih terlihat angin-anginan. Puncaknya adalah kekalahan mencolok 1-3 dari Persebaya di pekan lalu.
PSS sedang berupaya bangkit di situasi yang genting ini. Gelombang unjuk rasa dilakukan para pendukung PSS baik dari kelompok Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania, yang menuntut agar pelatih Dejan Antonic segera mengundurkan diri.
Bahkan amarah fans PSS memuncak ketika berunjuk rasa di Omah PSS, Kamis (30/9/2021). Perwakilan suporter berkomunikasi dengan bos PSS, Marco Gracia Paulo, tentang tuntutan agar Dejan Antonic mundur. Namun sang pelatih masih tetap akan dipertahankan.
Situasi yang membuat tidak ada pilihan lain bagi Dejan untuk memaksimalkan seluruh potensi di timnya demi kembali ke jalur kemenangan, saat berjumpa sesama tim yang sedang terpuruk, Persik Kediri di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (3/10/2021).
Jika berhasil mengamankan poin penuh atas Persik, akan sedikit melegakan Dejan Antonic. Paling tidak, mantan pelatih Persib Bandung dan Madura United itu kembali mendapat kepercayaan lebih.
Secara umum rapor Dejan Antonic selama menukangi PSS belum memuaskan para fans klub berlogo Candi Prambanan itu. Berikut ulasannya dari Bola.com.
1. Melempem di Tahun Pertama
Pelatih asal Serbia, Dejan Antonic, didatangkan PSS pada awal 2020. Saat itu dirinya menggantikan posisi Eduardo Perez yang melatih PSS hanya seumuran jagung, yaitu melanjutkan tugas Seto Nurdiyantoro.
Sepak terjang Dejan Antonic sebenarnya tidak bisa disepelekan sebagai pelatih kenamaan di Liga Indonesia. Selain pernah berkarier sebagai pemain saat aktif bermain, Dejan juga sukses sebagai pelatih dengan pernah membesut Pelita Bandung Raya, Persib, Arema, Borneo FC, dan Madura United.
Prestasi paling mencolok adalah saat mengantarkan Pelita Bandung Raya menjadi semifinalis pada ISL edisi 2014. Namun awal kedatangannya untuk PSS, Dejan Antonic menjadi sorotan bagi para pendukung PSS, karena dinilai kurang membawa permainan kurang gereget.
Di Liga 1 musim 2020 yang akhirnya digugurkan karena pandemi COVID-19, PSS menyelesaikan tiga pertandingan. Dengan hasil satu kali imbang di kandang sendiri melawan Persikabo kemudian dua kekalahan di markas PSM Makassar dan Persib Bandung. PSS pun berada di posisi ke-16 dengan nilai satu.
2. Prestasi B Aja di Piala Menpora
Dejan Antonic masih mendapat kepercayaan dari manajemen PSS untuk melanjutkan kerja sama di ajang turnamen pramusim Piala Menpora 2021 pada April. Tidak banyak perubahan untuk materi skuadnya.
PSS berpredikat tim kuda hitam nyaris kesulitan bersaing di penyisihan grup karena dikepung empat tim Jawa Timur; Persebaya Surabaya, Madura United, Persela Lamongan, dan Persik Kediri. Tertatih-tatih di awal, PSS lolos dari lubang jarum bahkan menjadi juara grup ditemani Persebaya ke babak gugur.
Perjalanan PSS semakin mulus dengan menyingkirkan Bali United untuk menghadapi Persib Bandung di semifinal. Dua kali PSS merepotkan Persib dan harus gagal meraih tiket final. PSS secara mengejutkan menyegel peringkat ketiga Piala Menpora dengan mengalahkan PSM Makassar.
Meski demikian, pencapaian tersebut belum bisa memuaskan para pendukung PSS. Eks pelatih Madura United tersebut dianggap gagal memaksimalkan potensi tim dengan deretan pemain yang cukup mewah.
Tidak sedikit pendukung PSS yang ingin Dejan untuk mundur dan digantikan pelatih lain, termasuk adanya nama Seto Nurdiyantoro (pelatih yang sukses bersama PSS di musim 2018 dan 2019).
"Meski Piala Menpora peringkat tiga, B aja. Kami bukan orang yang pintar dengan teknis analisis dan strategi sepak bola, tapi secara umum kami tahu, mana permainan menjanjikan dan mana yang menjemukan," bunyi pernyataan sikap kelompok suporter terbesar PSS, Brigata Curva Sud (BCS) untuk Dejan Antonic belum lama ini.
Babak Belur di BRI Liga 1
Puncaknya adalah kiprah PSS di BRI Liga 1 musim ini. PSS sukses menahan imbang Persija Jakarta 2-2 di pekan pertama. Namun berikutnya malah kalah 2-3 dari Persiraja Banda Aceh.
Bagus Nirwanto dkk. bangkit di pekan ketiga dengan mengalahkan Arema FC 2-1. Kemudian harus menelan dua kekalahan beruntun dari Madura United (0-1) dan Persebaya Surabaya (1-3).
Empat poin dalam lima pertandingan merupakan catatan yang tentu tidak diinginkan oleh PSS sebagai satu-satunya wakil Provinsi DIY. Bila tidak kunjung ada perbaikan secara hasil, bukan tak mungkin Dejan Antonic segera angkat koper dari bumi Sleman.
Sang pelatih masih memiliki kesempatan untuk kesekian kalinya, dalam membayar kepercayaan manajemen. Di tengah unjuk rasa para suporter PSS yang menginginkan agar Dejan Antonic dipecat, manajemen masih akan mengevaluasi sebelum memutuskan nasibnya.