Kedua, Koeman mengubah sistem dan gaya bermain Barcelona. Pola 4-2-3-1 lebih ia pilih dibanding pola 4-3-3 yang merupakan gaya alami bermain Barcelona. Bahkan, tiki-taka khas Blaugrana mulai ia tinggalkan. (AFP/Pau Barrena)
Ketiga, presiden klub Barcelona, Joan Laporta (kiri) dan Ronald Koeman memiliki hubungan yang kurang harmonis. Bahkan pada awal musim 2021/2022, presiden memberi tahu Koeman bahwa dirinya sedang mencari opsi pelatih alternatif. (AFP/Cristina Quicler)
Keempat, Ronald Koeman memiliki sifat pesimis dan mudah menyerah. Sikap realistisnya bisa jadi bumerang untuk dirinya sendiri. (AFP/Ian Kington)
Kelima, Koeman terlalu pasrah dengan kondisi klub. Kepergian sang bintang, Leonel Messi dari Barcelona bahkan tak membuatnya terganggu. Ia ingin terlihat sebagai 'a club man'. (AFP/Gabriel Bouys)
Keenam, Ronald Koeman memiliki sifat kepala batu. Ia tak terima kritik dari berbagai pihak, contohnya tetap memainkan formasinya walaupun hasilnya tidak memuaskan. (ANP/AFP/Robin Van Lonkhuijsen)
Ketujuh, Koeman membuat perjudian yang gagal. Perekrutan Luuk de Jong dengan pertaruhan atas nama dirinya, hingga saat ini gagal tampil baik. Padahal, dirinya menyebut bahwa de Jong lebih baik dari Neymar. (AFP/Ian Kington)