Bola.com, Jakarta - Jawa Timur (Jatim) merupakan daerah dengan peserta BRI Liga 1 2021/2022 terbanyak. Tercatat ada lima klub yang turut bersaing di kompetisi elit tertinggi Tanah Air.
Namun, dalam enam laga perdana musim ini tak banyak yang mampu bermain impresif. Praktis hanya Arema FC yang secara klasemen berada di papan tengah meskipun sempat tertatih karena tak bisa mencatatkan kemenangan hingga akhir pekan keempat.
Sementara empat klub lainnya terbilang kurang meyakinkan bila tak mau dibilang hancur. Madura United, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan dan Persik Kediri berada di papan tengah ke bawah dan saling sikut agar tak terperangkap di zona merah.
Di antara keempat di atas, sebenarnya Persebaya Surabaya dan Persela Lamongan memiliki jumlah kemenangan yang lebih baik. Kedua tim ini berhasil mengemas dua kemenangan dari enam laga yang telah dijalani.
Tetapi hasil yang didapatkan ini sebenarnya tak bisa dibilang apik. Sebab, dalam empat laga lainnnya, mereka tak pernah mendapatkan satu poin pun. Lantas apa penyebab keterpurukan kedua tim ini? Berikut ulasan selengkapnya.
Persebaya Surabaya
Seperti disebutkan di atas, Persebaya sebenarnya bermain tak buruk-buruk amat. Mereka bahkan menjadi salah satu tim terproduktif dengan torehan 10 gol, setara dengan pencapaian Bhayangkara FC yang duduk di puncak klasemen.
Hanya saja, rekor kebobolan mereka justru sangat mengerikan. Total 12 gol telah tercipta ke gawang mereka sekaligus menjadikan Persebaya tim terbobrok dalam hal pertahanan.
Hal ini sebenarnya terasa janggal bagi Persebaya yang memiliki sederet pemain berlabel timnas di lini pertahanan. Rachmat Irianto, Rizky Ridho, Arif Satria hingga Ernando Ari merupakan nama-nama yang sering mendapatkan panggilan negara.
Tapi di kompetisi musim ini, pertahanan Persebaya jelas memiliki sejumlah pekerjaan rumah. Bila tak ingin semakin terpuruk, Aji Santoso wajib membenahi lini belakangnya sekaligus menjaga daya ledak lini serang.
Persela
Persela jadi salah satu klub yang wajib berbenah jelang seri kedua BRI Liga 1 2021/2022. Dua kemenangan yang didapatkan bukan modal yang cukup bila di pertandingan lain mereka tak bisa meraih poin.
Apalagi, mereka baru bisa mengemas tiga gol saja dalam enam pertandingan. Torehan tersebut merupakan yang terburuk diantara 17 tim lainnya. Tentu bisa dijelaskan mengapa Persela hanya bisa meraih sedikit gol di seri pertama.
Taktikal yang diusung pelatih Iwan Setiawan serta komposisi pemain yang seadanya jadi sorotan utama. Di lini depan, mereka hanya bisa mengandalkan Ivan Carlos. Tetapi jika striker berkepala plontos tersebut dimatikan, siap-siap Persela menelan pil pahit.
Di bangku cadangan, mereka tak memiliki pemain yang bisa menjadi pembeda. Mayoritas pemain merupakan pemain muda yang bahkan baru mengecap debut di Liga 1 musim ini.
Playmaker asal Afghanistan, Jabar Sharza mungkin bisa jadi tambahan kreativitas. Tetapi bertumpu kepada legiun asing debutan tentu bukan hal yang ideal.
Namun, Persela seperti tak punya pilihan lain. Pertanyaanya, mampukah mereka bermain lebih baik di seri kedua nanti dengan skuad yang ada saat ini?
Baca Juga
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025