Bola.com, Semarang - Pelatih baru PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan secara resmi diperkenalkan kepada awak media di Stadion Citarum, Semarang, Selasa (5/10/2021). Pelatih asal Skotlandia tersebut mengisi jabatan pelatih kepala PSIS Semarang untuk mengarungi seri kedua BRI Liga 1 2021
Mantan pelatih Serawak FA tersebut sebelumnya sudah diperkenalkan secara resmi sebagai pelatih baru, menggantikan Dragan Djukanovic yang mundur sebelum kompetisi dimulai. Namun Ian Gillan terlebih dahulu menjalani karantina setelah terbang dari negaranya.
Pelatih berusia 56 tahun itu segera memulai pekerjaannya memimpin pasukan Mahesa Jenar, julukan PSIS Semarang. Sang pelatih memasang target tinggi dan tidak sabar untuk segera membesut Hari Nur Yulianto dkk.
"Saya sangat bahagia bisa bergabung dengan PSIS. Sebelum ke sini saya lebih dulu melakukan riset. Mungkin salah satu yang terbaik di sini adalah pengembangaan mereka," terang Ian Gillan.
"Target saya adalah PSIS Semarang masuk di lima besar, itu hal sangat realistis. Sekarang berada di peringkat kedua. Tentu kami akan melanjutkan apa yang sudah diterapkan dalam tim saat ini," lanjut dia.
Tak Banyak Perubahan
Performa PSIS Semarang cukup impresif di seri pertama BRI Liga 1. Enam pertandingan telah dilalui dengan catatan tiga kemenangan dan tiga kali imbang.
Dengan raihan 12 angka, PSIS menduduki peringkat kedua klasemen sementara. Mahesa Jenar membayangi pemuncak klasemen Bhayangkara FC dengan 16 poin.
Ian Gillan menyebut tidak akan banyak mengubah gaya permainan PSIS yang sudah terbentuk baik. Menurutnya, Imran Nahumarury sebagai caretaker berhasil membuat PSIS menjadi tim berkarakter dan sulit dikalahkan.
"Ke depan tinggal menyempurnakan skema yang ada. Secara teknik pemain PSIS sangat bagus dibanding klub lain berdasarkan pengamatan saya. Bahkan PSIS bisa bersaing di atasnya," jelas Ian Gillan.
Ratusan Pelamar
Sementara itu CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi membeberkan bahwa sosok Ian Gillan yang akhirnya resmi dipilih dari ratusan pelamar yang ingin menukangi PSIS.
"Kandidatnya banyak sekali. CV yang masuk sampai 129 pelamar. Kami mencari yang sudah punya pengalaman minimal di Asia Tenggara dan melihat bagaimana cara melatih," ujar Yoyok Sukawi.