Bola.com, Kediri - Persik Kediri seperti menyuguhkan deja vu belum lama ini. Momen tersebut tepatnya terjadi saat pelatih Joko Susilo mengundurkan diri dari jabatannya, Minggu (3/10/2021).
Dari penelusuran sejarah perjalanan Persik Kediri, pada tanggal 3 Oktober tersebut telah terjadi dua kali pengunduran diri pelatih Macan Putih.
Jika menoleh ke belakang, tepatnya 3 Oktober 2017, Bejo Sugiantoro pernah meninggalkan Persik. Alasannya, karena dia harus mengikuti kursus lisensi B AFC.
Padahal sebenarnya tugas Bejo belum selesai. Persik yang terseok-seok di Liga 2 2017 masih harus berjuang di babak play-off yang digelar di Sidoarjo.
Alih-alih mendampingi Macan Putih. Bejo lebih memilih menimba ilmu dan meningkatkan sertifikasi kepelatihannya. Manajemen Persik Kediri dan Bejo sepakat menyerahkan tampuk kepelatihan kepada seniornya di Persebaya, Riono Asnan.
Namun sial bagi Persik Kediri dan Riono Asnan. Klub asal Kota Kediri ini akhirnya harus terdegradasi ke Liga 3 2018.
Joko Susilo Legawa
Di BRI Liga 1 2021, Joko Susilo juga memutuskan berhenti menukangi Persik tepat 3 Oktober 2021. Laga Persik kontra PSS yang berakhir tanpa gol jadi momen perpisahan bagi Joko Susilo.
Kebersamaan Joko Susilo dengan Persik Kediri hanya seumur jagung. Mantan arsitek Arema FC itu legawa dengan keputusannya mundur dari jabatan pelatih kepala Macan Putih, julukan Persik Kediri.
"Secara pribadi, saya minta maaf kepada manajemen, pemain, dan, khususnya Persikmania. Karena saya belum bisa memberikan yang terbaik. Demi kebaikan semua, saya terpaksa harus mundur dari Persik. Semoga ke depan tim ini makin baik di Liga 1 nanti," ucap Joko Susilo.
Pria yang akrab disapa Getuk ini mengungkapkan sebenarnya hubungan dan situasi di internal tim sangat harmonis.
"Hubungan kami sehari-hari antara manajemen, tim pelatih, dan pemain sangat baik. Bahkan seperti keluarga. Tapi saya tak tahu di luar pendapat kok berbeda," ujar Joko Susilo.
Sikap Profesional
Namun, pria yang domisili di Malang itu menganggap wajar seorang pelatih keluar dan masuk sebuah klub.
"Saya sudah lama berkecimpung di sepak bola Indonesia. Sebagai seorang profesional, saya tahu risiko sebagai pelatih. Saya anggap wajar, jika sekarang saya harus berpisah dengan Persik," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Befagih, megatakan manajemen memiliki sejumlah pertimbangan untuk mengakhiri kerja sama dengan mantan arsitek Arema FC itu. Satu di antaranya adalah evaluasi lima pertandingan pertama Persik di BRI Liga 1 2021/2022.