BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Zifivax

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 08 Okt 2021, 16:15 WIB
BPOM merestui penggunaan vaksin COVID-19 Zifivax di Indonesia yang memiliki nilai efektivitas mencapai 81.71 persen. (AFP/Khaled Desoki)

Bola.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 asal China, Zifivax. Vaksin ini diklaim punya nilai efikasi mencapai 81,71 persen.

Zifivax merupakan jenis vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical. Vaksin jenis ini juga dikembangkan di Indonesia melalui kerja sama PT JBIO dengan platform rekombinan protein subunit.

Advertisement

"BPOM kembali menginformasikan telah diberikannya persetujuan terhadap satu produk vaksin COVID-19 yang baru dengan nama dagangnya adalah Zifivax. Efikasi vaksin ini mencapai 81,71 persen yang dihitung mulai tujuh hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap," kata Kepala BPOM Penny K Lukito.

Vaksin COVID-19 Zivivax bisa digunakan oleh populasi dewasa dan lansia. Nilai efikasinya untuk dewasa 18-59 tahun sebesar 81,5 persen, sedangkan untuk lansia 60 tahun ke atas sebesar 87,6 persen.

"Vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali suntikan secara intramuskulas dengan interval pemberian satu bulan dari penyuntikan pertama ke berikutnya," tegas Penny.

Pemberian vaksin COVID-19 Zivivax pada setiap suntikannya adalah 25 mcg (0,5 mL). Dengan demikian, Vaksin Zivivax menjadi jenis ke-10 yang dapat digunakan di Indonesia.

2 dari 3 halaman

Potensi untuk Booster

Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di pusat vaksinasi massal darurat di lapangan sepak bola di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/9/2021). Vaksinasi ini dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. (Juni Kriswanto/AFP)

Penny K Lukito juga menilai vaksin COVID-19 Zivivax berpotensi dijadikan booster di Indonesia. Namun, untuk menjadi vaksin booster masih diperlukan uji klinis untuk mengetahui respons imun.

"Saya kira Zivivax punya potensi untuk menjadi vaksin booster dan beberapa vaksin lain yang segera akan lakukan uji klinis dalam waktu dekat," ucap Penny.

Saat ini, vaksin booster di Indonesia hanya bisa dilakukan pada kalangan terbatas. Pemerintah masih fokus pada pemberian dua suntikan dalam program vaksinasi nasional.

3 dari 3 halaman

Tingkat Vaksinasi Nasional

Botol vaksin Pfizer terlihat saat kegiatan Gebyar Vaksinasi Covid-19 di Kantor Kecamatan Cinere, Depok, Minggu (26/9/2021). Pemkot Depok menargetkan vaksinasi Covid-19 pada Desember 2021 sekitar 1,6 juta orang atau sebesar 70 persen dari total penduduk Depok. (merdeka.com/Arie Basuki)

Indonesia telah menyuntikan 152.432.545 dosis vaksin COVID-19. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan jenis suntikan pertama, lengkap, hingga booster.

Bila dirinci, jumlah vaksinasi suntikan pertama di Indonesia mencapai 96.492.154. Adapun suntikan kedua sudah mencapai 54.959.545.

Sementara itu, suntikan ketiga atau booster untuk kalangan terbatas mencapai 980.846. Menurut data terakhir pada Kamis (7/10/2021), juga terdapat penambahan tingkat vaksinasi mencapai 1.233.393 dosis.