PBSI Kordinasi dengan BWF, 3 Turnamen di Bali Tetap Berlangsung Meski Ada Ancaman Sanksi WADA

oleh Hendry Wibowo diperbarui 08 Okt 2021, 23:15 WIB
Tim Indonesia saat jalani latihan pertama di Vantaa, Finlandia (dok:PBSI)

Bola.com, Jakarta - PBSI bergerak cepat berkordinasi dengan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah mengetahui ada vonis dari Badan Anti-Doping Dunia atau WADA tentang Indonesia masuk kategori negara tidak patuh doping.

PBSI langsung menghubungi BWF lantaran tiga turnamen bulutangkis internasional bakal berlangsung di Bali, November-Desember nanti.

Advertisement

Kabar baiknya, BWF memastikan tiga turnamen itu bisa tetap berlangsung. "Turnamen di Bali nanti dipastikan tidak ada masalah," kata Kabid Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto.

"Bisa berlangsung sesuai jadwal. Tiga turnamen bulutangkis internasional itu tetap bisa digelar," lanjutnya.

Tiga turnamen bulutangkis internasional di Bali adalah Indonesia Masters yang bakal digelar pada 16-21 November, lalu Indonesia Terbuka (23-28 November), dan ditutup dengan BWF World Tour Finals (1-5 Desember).

Menurut Roedy, penggunaan nama "Indonesia" di tiga ajang kelas dunia yang bakal berlangsung November nanti di Bali, tetap diizinkan oleh BWF. Alasannya, ajang ini sudah lama masuk dalam kalender BWF.

"Dari pihak BWF, tidak ada masalah. Bisa jalan terus, karena kejuaraan tersebut sudah lama dijadwalkan oleh BWF," sebut Roedy.

2 dari 3 halaman

Tunggu Arahan

Pelepasan tim Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2020, di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin (20/9/2021). (Media PBSI)

Menyangkut, soal pelarangan nama Indonesia di berbagai ajang kejuaraan, seperti SEA Games, Asian Games, dan juga di ajang perebutan Piala Thomas dan Uber yang kini tengah berlangsung di Aarhus, Denmark, Roedy tidak bisa berkomentar lebih banyak.

"Kami menunggu arahan dan menanti bagaimana sikap pemerintah Indonesia menyikapi masalah ini. Saya mewakili PBSI belum bisa berkomentar banyak dan menunggu pernyataan pemerintah lebih dahulu," ujar Roedy.

3 dari 3 halaman

Komentar Menpora

Senam Sundul Langit diharapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, bisa menggelorkan semangat olahraga masyarakat Indonesia pada masa pandemi COVID-19. (dok. Kemenpora)

Badan Anti-Doping Dunia atau WADA memvonis Indonesia bersama Thailand dan Korea Utara sebagai tiga negara yang dianggap tidak patuh doping pada hari Jumat (08/10/2021).

Vonis WADA bisa menggagalkan rencana Indonesia menggelar banyak event internasional. Terdekat, Sirkuit Jalan Raya Mandalika, Lombok bakal menggelar balapan Kejuaraan Dunia Superbike pada bulan November.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali pun angkat bicara soal masalah ini. Menurutnya Indonesia masih bisa menggelar event internasional karena keputusan WADA belum berupa sanksi.

"Masalah itu muncul kalau kita benar-benar di banned (sanksi sudah dijatuhkan). Kini kita masih dalam proses klarifikasi," kata Menpora Zainudin Amali pada sesi konferensi pers yang digelar secara virtual hari Jumat (08/10/2021).

"Ini adalah konsekuensi ketidakpatuhan, kita diberikan waktu klarifikasi (oleh WADA). Tetap kita usahakan (masalah teratasi). Kita sudah bersurat (dengan WADA) per hari ini," tambahnya.

Berita Terkait