Bola.com, Bandung - Kiper legendaris Persib Bandung, Sobur mempunyai cerita menarik saat hendak memutuskan mundur dari Maung Bandung setelah berhasil menjuarai Perserikatan musim 1986.
Dia mengaku sempat mencoba mengajukan pengunduran diri dari Persib pada 1987. Penyebabnya, karena ingin fokus pada profesi lainnya sebagai pegawai bank pemerintahan.
Namun, keinginannya itu mendapat tuntutan berat dari Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Umum Persib saat itu, Ateng Wahyudi. Sobur bercerita, dia diizinkan meninggalkan Persib Bandung dengan syarat harus siapkan penggantinya di posisi kiper.
"Pak Ateng menegaskan kamu bisa saja diizinkan oleh saya untuk mundur syaratnya satu harus cari pengganti dulu. Akhirnya gak bisa mundur," ucap Sobur dalam channel YouTube, Jurnal Opah.
Selain itu, dia juga terpaksa tidak jadi mundur dari tim sepak bola Jawa Barat di PON XII Jakarta 1989. Bahkan, manajer PON XII saat itu mendatangi tempat kerja Sobur agar diberikan izin untuk kembali berlatih.
"Datang ke pimpinan cabang dengan keras, lalu saya dipanggil ketua cabang diminta tinggalin kerjaan latihan saja, sampai segitunya," ujar Sobur.
"Artinya saya di kantor harus menolong tapi meninggalkan pekerjaan bagi saya itu tantangan," kenangnya.
Tertantang
Dengan kejadian tersebut, Sobur menjadi tertantang ingin memberikan lebih terhadap pekerjaannya sebagai pegawai bank. Hingga akhirnya Sobur memilih meninggalkan sepak bola dan fokus sebagai pegawai bank di bagian manajerial.
"Posisi terakhir pensiun di senior manajer tahun 2015 Bank Mandiri di Bandung," terangnya.
Selama menjalani karir di bidang perbankan, Sobur banyak bekerja di luar Bandung selama 17 tahun, mulai dari Cianjur hingga Malang.
"Saya belajar kerja di luar Bandung itu di Cianjur dari 1993 sampai 1998. Kemudian 1998 Mataram Lombok sampai 2005. Dan, 2005 sampai 2010 itu di Surabaya, Pasuruan, Malang. 2010 balik lagi ke Bandung,"Kata Sobur.
Gelar Bergengsi
Sobur mengaku bangga bisa menjadi bagian dari kejayaan Persib Bandung di era perserikatan. Dia juga turut membawa Persib menjuarai Piala Hassanal Bolkiah 1986.
Namun setelah meraih juara, Sobur dihadapkan dengan dua pilihan yang membuatnya dilema. Dia harus memilih tetap di Persib atau fokus pada pekerjaannya saat itu sebagai pegawai bank.
Dengan berbagai pertimbangan, Sobur akhirnya memutuskan untuk fokus berkarir sebagai pegawai bank.