Foto: Selain Newcastle United, 5 Klub Eropa yang Dimiliki oleh Pengusaha Asal Timur Tengah

oleh Bagaskara Lazuardi diperbarui 11 Okt 2021, 13:47 WIB
Newcastle resmi diakuisisi oleh Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi yang dipimpin oleh Pangeran sekaligus Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. PIF tercatat telah menggelontorkan dana sekitar 300 poundsterling dan menguasai saham mayoritas sebanyak 80 persen. (AFP/Saudi Royal Palace)
Paris Saint-Germain dibeli oleh Qatar Sports Investments pada 2011 silam. Grup yang dipimpin oleh Nasser Al-Khelaifi merupakan anak usaha dari Otoritas Investasi Qatar, yang mengelola kekayaan negara. Tak heran jika PSG memiliki dana yang melimpah. (AFP/Kenzo Tribouillard)
Suksesnya Manchetser City dalam menembus papan atas Liga Inggris tak lepas dari pengaruh finansial pemiliknya, Sheikh Mansour. Keluarga Kerajaan UAE ini mulai mengakui Man City sejak 2008 silam. Ia juga mampu menggelontorkan banyak dana untuk meningkatkan level The Citizen. (AFP/Andrew Yates)
Klub lain di Liga Inggris yang dipegang oleh pengusaha Timur Tengah adalah Everton. Farhad Moshiri (kiri) mulanya hanya membeli 49,9% saham klub pada 2016. Saat ini, Farhad telah mengakuisisi sebesar 77,2% saham The Toffes. (AFP/Paul Ellis)
Sheikh Abdullah Al Thani (kiri), seorang anggota keluarga kerajaan Qatar, membeli Malaga pada tahun 2010. Hasilnya, kinerja klub meningkat drastis bahkan mampu mencapai perempatfinal Liga Champions 2012/2013. Namun, Malaga saat ini menurun hingga terdegradasi ke divisi dua. (AFP/Jorge Guerrero)
Hull City mencapai beberapa kesuksesannya pada tahun 2010 setelah dibeli oleh pengusaha asal Mesir, Assem Allam. Allam tercatat menginvestasikan uang lebih dari 40 juta poundsterling untuk membeli saham mayoritas di klub tersebut. (AFP/Oli Secarff)