Bola.com, Jakarta - Direktur PSS Sleman, Marco Gracia Paulo, mengklaim manajemen telah melakukan berbagai cara komunikasi dengan suporter timnya, atau yang biasa disebut Sleman Fans buntut dari polemik berkepanjangan.
Sleman Fans meminta manajemen untuk mengevaluasi posisi pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic, akibat keterpurukan tim pada seri pertama BRI Liga 1 2021/2022.
Tim berjulukan Super Elja itu tersungkur di peringkat ke-15 klasemen sementara BRI Liga 1 dengan lima poin dari enam pertandingan.
"Tetapi yang saya bingung, kenapa dibilang tidak bisa berkomunikasi. Kami berbicara dengan suporter, termasuk saat bersama merumuskan jawaban terhadap tuntutan yang ada. Tapi kemudian itu tidak diakui, katanya tidak mewakili semuanya. Lalu seperti apa perwakilan yang ada?" kata Marco Gracia Paulo.
Marco Gracia Paulo juga membahas pertemuan manajemen PSS Sleman dengan Sleman Fans di Sleman pada Agustus 2021. Mantan bos Badak Lampung FC itu telah menjelaskan kepada Super Elja jika timnya bakal menemui rintangan berat di awal musim, karena minimnya persiapan.
"Begitu juga dalam dialog selanjutnya di Omah PSS. Teman-teman suporter mengerti situasinya dan sangat mendukung langkah manajemen," tutur Marco Gracia Paulo.
Penjelasan Marco Gracia Paulo
Mantan Deputi Sekjen PSSI itu juga menyinggung pernyataan PSS Sleman pada 30 September 2021 yang merespons tuntutan Sleman Fans terhadap Dejan Antonic.
Pernyataan yang dituangkan dalam lima butir itu, katanya, adalah hasil dari kesepakatan dengan Sleman Fans yang isinya antara lain rencana untuk mengevaluasi nasib Dejan Antonic seusai seri kedua BRI Liga 1.
"Nah, satu jam kemudian tiba-tiba saya dihubungi kembali bahwa mereka tidak terima. Mereka semua menuntut Dejan Antonic untuk out pada hari itu juga. Nah itu yang saya memang juga jadi emosi. Kenapa? Karena memang buat saya kami sudah membuat komitmen," jelasnya.
"Nah, saya rasa ini yang nanti mungkin akan saya coba cari lebih dalam lagi sebenarnya perwakilan fans yang sah ini seperti apa. Supaya ketika kami bikin kesepakatan dan menjalin komunikasi bisa valid," terangnya.
Kronologi Serangan Jantung di Bandung
Marco Gracia Paulo masih dalam perawatan intensif di rumah sakit. Di tengah-tengah pengobatannya, Direktur Utama PSS Sleman itu bercerita mengenai polemik dengan suporter timnya, Sleman Fans dan kronologi serangan jantung di Bandung. Apa katanya?
Kejadian itu terjadi pada 3 Oktober 2021. Ketika itu, PSS Sleman berhadapan dengan Persik Kediri pada pekan keenam BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
"Saat saya di Bandung, saya memang dalam posisi yang tidak sehat. Saya sudah sampaikan dan teman-teman tahu, para pemain tahu, saya sedang tidak sehat," kata Marco Gracia Paulo.
"Bahkan biasanya saya mengantar pemain berdoa untuk pergi ke stadion. Saat itu, saya tidak ikut karena saya sudah merasa bahwa badan saya tidak enak dan kondisinya sudah terjadi selama dua pekan," jelas Marco Gracia Paulo.
Suporter Datang ke Bandung
Ketika itu, rombongan Sleman Fans mendatangi Bandung sebagai bentuk protes terhadap keterpurukan PSS Sleman di seri pertama BRI Liga 1. Mayoritas dari suporter meminta posisi pelatih Dejan Antonic untuk dievaluasi.
"Begitu saya datang, ternyata semuanya berbeda sekali. Saya pikir ini memang bukan pertemuan natural dan spontan, tapi ini memang sebuah pertemuan yang sudah direncanakan," ujarnya.
"Saya sayang sama teman-teman Sleman Fans. Karena itu saya datang walaupun saya sudah dimaki-maki, bahkan keluarga saya diteror. Saya tetap datang untuk mendengarkan."
"Tapi saya bingung, kenapa saya dibilang tidak bisa komunikasi. Padahal jujur, saya bingung harus berkomunikasi seperti apa? Saya sampai bilang, kita mengobrol enak, kita cari solusinya," ucap Marco Gracia Paulo.
Saat beraudiensi dengan Sleman Fans, Marco Gracia Paulo terkena serangan jantung yang membuatnya harus dirawat hingga saat ini.