Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia baru saja memastikan diri melangkah ke babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023. Dalam waktu dekat, Tim Garuda juga akan tampil di Piala AFF 2020 yang baru digelar mulai 5 Desember 2021. Memiliki predikat spesialis runner-up, mampukah Timnas Indonesia mengakhiri 'kutukan' runner-up dan menjadi juara pada edisi kali ini?
Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong baru saja memastikan diri melangkah ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 setelah meraih dua kemenangan dalam dua leg play-off kontra Chinese Taipei. Evan Dimas dkk. menang 2-1 dan 3-0 dalam dua laga tersebut.
Timnas Indonesia kini tengah dibubarkan dan Shin Tae-yong akan lebih dulu fokus bersama Timnas Indonesia U-23 yang akan menjalani Kualifikasi Piala AFC U-23. Namun, pada akhirnya nanti Shin Tae-yong akan kembali mengumpulkan skuad Timnas Indonesia senior karena masih ada agenda Piala AFF 2020 mulai 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022.
Piala AFF boleh dibilang menjadi ajang adu gengsi tim nasional di kawasan Asia Tenggara. Indonesia begitu mendambakan trofi juara lantaran dalam 12 edisi yang sudah digelar, tak satu pun berhasil diakhiri Timnas Indonesia sebagai juara.
Paling banter, Timnas Indonesia hanya masuk final dalam lima edisi. Kelima edisi itu pun membuat Timnas Indonesia harus mengalami kekalahan di laga final, membuat Tim Garuda mendapatkan predikat spesialis runner-up.
Indonesia 5 Kali Runner-up, Piala AFF 2010 dan 2016 Begitu Dramatis
Dalam sejarahnya di Piala AFF, Timnas Indonesia merupakan kekuatan yang patut diperhitungkan. Bahkan dalam lima edisi pertama, Tim Garuda selalu berhasil lolos dari fase grup dan tampil di semifinal atau bahkan melaju hingga final.
Tiga edisi berturut-turut pada 2000 hingga 2004, adalah momen di mana Timnas Indonesia selalu tampil luar biasa hingga melaju sampai ke pertandingan final. Sayang, pada dua edisi pertama, Tim Garuda harus mengakui keunggulan Thailand, sementara pada edisi 2024, Indonesia takluk dari Singapura.
Piala AFF 2010 menjadi momen yang lebih dramatis. Timnas Indonesia tampil luar biasa dengan pemain-pemain terbaik, plus hadirnya Cristian Gonzales sebagai pemain naturalisasi pertama di Tim Garuda.
Penampilan luar biasa Tim Garuda di fase grup dan semifinal yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno menyihir para pecinta sepak bola Indonesia yang percaya Bambang Pamungkas dkk. bisa menjadi juara pada akhir kejuaraan, terutama karena Indonesia menghadapi Malaysia yang berhasil mereka kalahkan dengan skor telak 5-1 pada babak grup.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Pertandingan final digelar dalam dua leg, di mana pada leg pertama Timnas Indonesia harus bermain di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Tim Garuda justru kalah telak 0-3 dalam laga tersebut. Kemenangan 2-1 di SUGBK pada leg kedua pun seakan sia-sia karena akhirnya trofi juara kembali gagal diraih.
Hal serupa terjadi pada 2016. Setelah Tim Garuda gagal total di Piala AFF 2012 dan 2014, imbas dari dualisme PSSI dan kompetisi, Timnas Indonesia melangkah ke Piala AFF 2016 dengan persiapan mepet karena baru saja bebas dari sanksi FIFA.
Namun, tangan dingin Alfred Riedl, pelatih yang juga membawa Tim Garuda sampai ke final Piala AFF 2010, berhasil membantu Tim Garuda menyatu dengan baik dalam waktu singkat. Timnas Indonesia berangkat ke Filipina, sempat kesulitan, tapi berhasil lolos dari fase grup dan tampil di semifinal.
Sistem dua leg dengan format home and away dari semifinal hingga final membuat penggemar Timnas Indonesia bisa melihat langsung aksi Stefano Lilipaly dkk di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. Tim Garuda berhasil menang 2-1 atas Vietnam di Bogor dan bermain imbang 2-2 melalui extra time di Hanoi, memastikan Tim Garuda melangkah ke final.
Menjadi tuan rumah leg pertama final Piala AFF 2016, Timnas Indonesia berhasil membungkam Thailand dengan skor 2-1. Aura juara pun mulai terasa dan seluruh masyarakat Indonesia siap berpesta. Sayang, pada laga leg kedua yang digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, Tim Garuda kalah 0-2 yang membuat trofi juara kembali terlepas.
Shin Tae-yong Bisa Akhiri Penantian?
Setelah kegagalan di final Piala AFF 2016 dan benar-benar gagal di Piala AFF 2018 karena Luis Milla yang telah membentuk tim muda yang bagus harus pergi sebelum turnamen tersebut digelar, kini Timnas Indonesia menatap Piala AFF 2020, turnamen yang harus ditunda selama satu tahun lantaran pandemi COVID-19.
Kini Timnas Indonesia ditangani oleh Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang telah mengorbankan tiga pertandingan pertamanya yang juga merupakan tiga laga terakhir Tim Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia sebagai ajang proyeksi untuk membentuk tim yang lebih kuat dengan materi pemain muda yang dipadukan dengan pemain berpengalaman.
Mengorbankan tiga pertandingan yang digelar di Uni Emirat Arab pada Juni 2021 lalu, Shin Tae-yong kemudian membentu Timnas Indonesia yang berisi pemain-pemain muda dengan sejumlah pemain senior yang punya kontribusi besar. Bahkan Shin Tae-yong tak ragu menyingkirkan pemain-pemain tua yang masih dikenal tajam di level klub.
Dalam dua laga play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, Shin Tae-yong mempercayakan Fahruddin Aryanto dan Victor Igbonefo mengawal pusat pertahanan yang menjadi bukti bahwa pengalaman mereka bisa membantu para pemain muda lain fokus untuk melakukan serangan.
Dibantu Evan Dimas, pemain yang kenyang pengalaman menjadi jenderal lapanngan tengah sejak Timnas Indonesia U-19 hingga senior, Timnas Indonesia bermain sangat baik dengan mengandalkan pemain-pemain muda seperti Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, dan Ricky Kambuaya serta Ramai Rumakiek.
Shin Tae-yong masih punya waktu kurang dari dua bulan untuk membuat Timnas Indonesia makin padu jelang Piala AFF 2020. Satu hal yang dinantikan, apakah pelatih asal Korea itu bisa benar-benar membentuk sebuah tim dengan pemain berpengalaman dan darah muda yang segar untuk membawa Indonesia menjuarai Piala AFF 2020?