Bola.com, Surabaya - Aji Santoso menaruh perhatian kepada Jacksen Tiago dalam duel antara Persipura Jayapura melawan Persebaya Surabaya. Laga pekan ketujuh BRI Liga 1 2021/2022 itu bakal digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (16/10/2021) malam.
Pelatih berusia 51 tahun itu menyoroti peran penting Jacksen yang membawa banyak prestasi untuk Persipura. Aji Santoso tidak segan memuji pelatih asal Brasil itu sebagai contoh pelatih yang sukses berkarier di Indonesia.
“Peran penting Coach Jacksen itu sudah tidak diragukan lagi. Dia pelatih terbaik yang ada di Indonesia saat ini. Semua tahu coach Jacksen sudah lama di Persipura. Jadi, mungkin chemistry dia dan para pemainnya terbangun dengan baik,” ujar pelatih asli Malang tersebut.
Jacksen memang sosok yang tidak asing bagi Persipura. Pelatih berusia 53 tahun itu membawa Mutiara Hitam menjuarai tiga gelar ISL sekaligus, yaitu pada musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2013.
“Tiga gelar ISL itu sudah menunjukkan kualitas Coach Jacksen sebagai pelatih. Saya melihat upaya Persebaya nanti tidak akan mudah. Tapi, kami akan berusaha keras untuk mencuri poin di pertandingan nanti,” ucap Aji.
Terlepas dari duel ini, Aji dan Jacksen merupakan sosok yang dikenal sangat dekat. Semasa masih berkarier sebagai pemain, keduanya merupakan bagian integral Persebaya Surabaya saat menjuarai Ligina 1996/1997. Mereka juga masih menjalin hubungan pertemanan saat sama-sama menjadi pelatih.
Memahami Satu Sama Lain
Dengan latar belakang itu, Aji sudah memahami bagaimana biasanya Jacksen meramu tim saat saling berhadapan. Sebaliknya, Jacksen juga mengetahui karakter tim Aji, malah juga tahu permainan khas Persebaya Surabaya.
“Pertama, saya bersama coach Jacksen adalah teman-teman ketika sama-sama bermain. Kami, termasuk Coach Uston dan coach Bejo, membawa Persebaya juara (Liga Indonesia) tahun 1996-1997. Saat itu saya menjadi kapten, Jacksen adalah strikernya,” kata Aji.
“Hubungan saya dengan Jacksen memang sangat dekat, termasuk dengan orang-orang di Persipura. Ini karena kedekatan emosional saya. Saya terus berusaha belajar dengan baik,” imbuh pelatih asli Malang itu.
Sebenarnya, Aji dan Jacksen sudah beberapa kali bertemu sebagai pelatih di masing-masing klub. Sejak era Liga 1 dimulai pada 2017, Aji telah menangani Arema FC dan Persela Lamongan. Sementara Jacksen pernah menjadi arsitek Barito Putera.
Mereka kerap bertemu dalam laga uji coba atau kompetisi Liga 1 bersama klub-klub tersebut. Tapi, pertemuan kali lebih istimewa karena Aji kini telah menangani Persebaya. Jacksen juga berstatus mantan pelatih Persebaya yang memberi gelar Divisi Utama 2004.
Bercanda di Luar Lapangan Hijau
Dua pelatih ini sama-sama berdomisili di Jawa Timur. Jacksen tinggal di Surabaya, sedangkan Aji di Malang. Setiap ada kesempatan, mereka selalu memanfaatkan waktu untuk berbincang.
“Di lapangan bertemu, masing-masing karena pekerjaan, itu normal. Setiap bertemu pasti kami berbincang atau guyon (bercanda). Hubungan kami lebih dekat dibanding pelatih-pelatih lain. Dalam pertandingan ini mereka sama,” ungkap Jacksen.
Saat ini, Persebaya dan Persipura sama-sama dalam kondisi kurang apik setelah melakoni seri pertama lalu dalam enam pertandingan. Mereka sama-sama terjebak di papan tengah dengan hasil yang kurang memuaskan.
Persebaya Surabaya kini menduduki peringkat ke-12 dengan raihan enam poin hasil dua menang dan empat kalah. Mereka menjadi tim produktif dengan 10 gol, tapi memiliki pertahanan paling rapuh karena kebobolan 12 gol.
Persipura malah lebih buruk karena berada di posisi ke-14 klasemen sementara dengan raihan lima poin. Mutiara Hitam meraih satu menang, dua seri, dan tiga kalah serta hanya mencetak lima gol saja, angka produktivitas terburuk kedua setelah Persela Lamongan.