Bola.com, Jakarta - Kompetisi Liga 3 Grup A Zona Kalimantan Barat mendadak jadi perhatian publik sepak bola Tanah Air. Penyebabnya bukan karena ada prestasi menonjol dari kompetisi ini, melainkan keributan yang terjadi di lapangan.
Adalah pertandingan antara Persiwah Mempawah versus Delta Khatulistiwa pada tanggal 10 Oktober 2021 lalu yang berakhir ricuh.
Dari surat yang diterbitkan Asosiasi PSSI Provinsi Kalimantan Barat, kronologi keributan bermula dari insiden di kotak penalti pada menit ke-78.
Terjadi insiden pemukulan yang dilakukan oleh pemain Persiwah, Priyanto kepada pemain Delta Khatulistiwa, Rizky Ramadhan. Kedua pemain saling pukul dan kemudian wasit memberikan kartu merah kepada keduanya.
Hanya saja ketika permainan dimulai, kembali kedua tim saling baku hantam. Official Persiwah, Junuardi melakukan pemukulan terhadap pemain Delta Khatulistiwa, Reffa Aryindo Badherun Money.
Yuk scroll ke bawah untuk mengetahui insiden lain yang mencoreng penyelenggaraan Liga 3 Grup A Zona Kalimantan Barat.
Perangkat Pertandingan Kabur?
Tidak hanya itu, dua pertandingan Liga 3 Grup A Zona Kalbar yang seharusnya digelar di Stadion Kridasana Singkawang pada 15 Oktober 2021 juga harus ditunda lantaran perangkat pertandingan tidak ada di tempat.
Dua laga yang harus ditunda tersebut adalah partai Gabsis Sambas versus Persiwah Mempawah dan Delta Khatulistiwa kontra PS. Kota Singkawang.
Ironisnya penundaan terjadi ketika para pemain sudah sampai ke lapangan dan bersiap bertanding tapi tidak ada satu pun perangkat pertandingan yang muncul.
Pelatih Garsis Sambas, Panji mengaku kecewa dengan kondisi ini. "Jelas saya merasa dirugikan," kata Panji mengutip Kompas TV.
"Kita sudah fokus, dengan jadwal seperti ini tentu menganggu, khususnya psikologis pemain. Apalagi kami baru tahu (tidak ada perangkat pertandingan) ketika sudah datang ke lapangan," lanjutnya.
Konfirmasi Panita Pelaksana
Bang Amik selaku Ketua Panitia Pelaksana membenarkan soal dua pertandingan Liga 3 Grup A Zona Kalbar yang seharusnya berlangsung 15 Oktober harus ditunda.
"Kami sebagai pelaksana mendapat surat dari Asprov Kalbar dan memberikan kabar bahwa perangkat pertandingan sudah kembali ke Pontianak. Saya pribadi tidak tahu masalahnya apa," ujarnya.
Karena masalah ini, dua pertandingan yang ditunda belum diketahui kapan bisa berlangsung.