Bola.com, Solo - Dua pelatih dari Benua Biru, Eropa, akan saling berhadapan dalam laga pekan ketujuh BRI Liga 1 2021 ketika Persija Jakarta bentrok dengan Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (17/10/2021). Ada pelatih Italia, Angelo Alessio, di kubu Persija yang menghadapi tim asuhan Eduardo Almeida asal Portugal.
Jika melihat hasil yang diraih kedua tim dalam 6 laga pertama BRI Liga 1 2021/2022, ada kesan kedua pelatih masih membutuhkan adaptasi agar timnya bisa bermain optimal. Kedua pelatih tersebut masih mencari skema yang tepat untuk tim asuhannya masing-masing.
Namun, untuk seri kedua BRI Liga 1 2021/2022 ini, tentunya kedua pelatih sudah lebih memahami kebutuhan timnya meski Angelo Alessio terbilang benar-benar baru merasakan sepak bola Indonesia, berbeda dengan Almeida yang sudah sempat merasakannya bersama Semen Padang pada 2019.
Melihat catatan kedua tim dalam enam laga pertama, Alessio tampak lebih baik. Persija belum terkalahkan sampai saat ini, 2 kemenangan dan 4 hasil imbang menjadi catatan tersendiri bagi Macan aKemayoran.
Sementara Eduardo Almeida yang juga melihat timnya meraih dua kemenangan juga pernah melihat Arema FC satu kali kalah dan 3 laga lain berakhir imbang.
Alessio jelas punya modal yang sedikit lebih bagus. Persija tidak banyak melakukan perubahan komposisi pemain, terutama pemain asing. Lini depan pun tak banyak berubah, Marko Simic di ujung tombak ditemani Riko Simanjuntak dan Osvaldo Haay, ketiganya sudah bermain bersama sejak pramusim 2020.
Skuad Persija hanya masih butuh penyesuaian dengan skema permainan Alessio. Biasanya pelatih asal Italia dikenal memperhatikan sektor pertahanan, terutama karena Italia memang dikenal memiliki sistem pertahanan grendel dalam sepak bolanya.
Sementara Eduardo Almeida, pelatih asal Portugal ini mengedepankan cara bermain yang simpel. Pelatih berusia 43 tahun itu tidak ingin anak asuhnya terlalu banyak mengandalkan aksi individu.
Terpenting baginya, pemain Arema FC bisa berkolaborasi tanpa banyak melakukan kesalahan di lapangan. Sedikit berbeda memang jika melihat citra sepak bola Portugal yang biasa mengedepankan permainan cantik.
Sistem Pertahanan Oke
Jika melihat permainan kedua tim, tentu dua pelatih ini sebenarnya memiliki kemiripan, yaitu sama-sama membuat sistem pertahanan yang bagus. Meski sempat kehilangan kiper utama, Andritany Ardhiyasa, gawang Persija baru kebobolan lima gol.
Sementara itu, Arema FC mencatatkan jumlah kebobolan empat gol. Dua tim ini tergolong masih sedikit kebobolan jika dibandingkan dengan tim lain.
Persija masih memiliki pemain belakang yang bagus. Marco Motta, Yann Motta, Otavio Dutra, hingga Maman Abdurrahman. Sementara Arema FC mengandalkan kiper asing, Adilson Maringa.
Kuartet pertahanannya ditempati oleh Rizky Dwi, Sergio Silva, Bagas Adi Nugroho, dan Ahmad Alfarizi yang seiring waktu makin kompak. Almeida memang sudah lama memadukan mereka.
Eduardo Almeida Lebih Memahami Pemainnya
Kalau Alessio memiliki modal komposisi pemain yang tidak banyak berubah, Eduardo Almeida memiliki kelebihan lain. Dia mendatangkan empat pemain asing yang belum pernah tampil di Indonesia, yaitu Renshi Yamaguchi, Carlos Fortes, Adilson Maringa, dan Sergio Silva.
Lantas apa kelebihannya?
Almeida sudah memahami kualitas empat pemain asing tersebut. Renshi sudah pernah dilatihnya di Liga Thailand. Sementara tiga pemain non-Asia datang dari kompetisi kasta kedua negaranya, Portugal.
Almeida mengaku sudah punya data para pemain tersebut sehingga memiliki intuisi empat nama ini bisa menjadikan Arema FC mampu bersaing di BRI Liga 1.