Bola.com, Magelang - COO Bhayangkara FC, Sumardji menceritakan kejadian yang terjadi dengan pelatih Persib Bandung, Robert Alberts pada pengujung partai pekan ketujuh BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion dr. H. Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu (16/10/2021) malam WIB.
Sumardji mengklaim bahwa Robert Alberts mengucapkan kata-kata yang tidak pantas sehingga dirinya meminta klarifikasi pasca-pertandingan.
Sumardji mendengar ucapan dari Robert Alberts itu ketika Bhayangkara FC dihadiahi tendangan penalti pada menit ke-82 yang gagal dieksekusi oleh Ezechiel N'Douassel.
Lantas, kata-kata apa yang keluar dari mulut Robert Alberts sehingga menyulut emosi Sumardji?
"Janganlah. Tidak etis kalau disampaikan. Sebab menyangkut institusi," kata Sumardji ketika dihubungi Bola.com, Minggu (17/10/2021).
"Kalau hanya menyangkut Bhayangkara FC sih tidak apa-apa. Ini tidak bagus. Ada kata-kata yang tidak pantas. Makanya dia meminta maaf," jelas pria yang juga menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Bengkulu ini.
Paul Munster Mengklaim Persib Menuduh Bhayangkara FC Match Fixing
Pada konferensi pers setelah bertanding, pelatih Bhayangkara FC Paul Munster mengklaim bahwa Persib menuduh pihaknya main mata dengan wasit.
Sumardji pun tidak membantah pernyataan dari arsitek berpaspor Irlandia Utara itu.
"Iya itu, omongannya begitu. Namun, ada embel-embel ucapan yang lebih kejam lagi. Tapi tidak perlu saya sampaikan lha. Sudah," tutur Sumardji.
"Itu biar Paul Munster saja yang berbicara. Kalau Persib mau protes, protesnya ke wasit, bukan ke kami," ujar mantan manajer Timnas Indonesia ini.
Bantah Meludah Robert Alberts
Sumardji juga membantah meludah Robert Alberts, melainkan hanya mendekati mulutnya ke kuping pelatih berdarah Belanda itu.
Sumardji mendatangi dan mendekati wajah Robert Alberts setelah peluit panjang dibunyikan. Gerakannya menyerupai gestur meludah ke muka orang lain.
Insiden itu tertangkap kamera dan video tayangan ulangnya dengan cepat menyebar di media sosial.
"Itu tidak benar. Tidak ada ceritanya saya meludah ke orang, tidak ada itu. Jadi yang benar, saya minta klarifikasi setelah selesai pertandingan karena pada menit ke-80, ofisial Persib dan Robert Alberts menyampaikan hal yang tidak seharusnya disampaikan," tutur Sumardji.
"Sudah, intinya itu saja. Tidak ada saya meludah. Tidak ada. Itu fitnah. Kan dalam klarifikasi Robert Alberts sama saya juga sudah ada."
"Itu di telinga. Saya sampaikan mendekati telinga, bukan wajah. Saya kasih tahu, saya ngomong begini 'Coach, maksudnya ucapan tadi itu apa?' Intinya itu. Dia tidak menjawab, dia diam saja. Makanya saya ngomong seperti itu," ucap Sumardji.
Saling Jabat Tangan dan Minta Maaf
Kejadian itu tidak berbuntut panjang karena Robert Alberts dan Sumardji memutuskan untuk duduk satu meja dalam konferensi pers pasca-laga.
Robert Alberts dan Sumardji bersepakat untuk melupakan peristiwa itu dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara keduanya.
"Partai ini memang sangat penting, bukan hanya untuk kami, tapi juga untuk Bhayangkara FC sebagai pemuncak klasemen sementara," kata Robert Alberts dalam konferensi pers yang diunggah akun Instagram Bhayangkara FC, @bhayangkarafc, Minggu (17/10/2021) dini hari WIB.
"Tentunya semuanya bisa terjadi di lapangan. Suasana itu terkadang terbawa. Jadi, setelah pertandingan, apapun yang terjadi di lapangan, setelah itu kami semua kembali berjabat tangan. Tidak ada masalah."
"Saya menegaskan, saya minta maaf kalau misalnya ada hal atau ucapan yang menyinggung dalam pertandingan. Karena itu bisa saja terjadi dalam suatu pertandingan," jelas mantan arsitek PSM Makassar itu.
Klarifikasi Bhayangkara FC
Sumardji melalui media officer Bhayangkara FC, Angga Bratama mengaku bahwa pihaknya terpancing karena mendengar provokasi dari bangku cadangan Persib Bandung.
Namun, Angga Bratama mengungkapkan bahwa masalah ini telah selesai di dalam lapangan dan tidak merembet ke luar lapangan.
"Saya mewakili Bhayangkara FC, sebenarnya awalnya tidak ada masalah apa-apa. Kami saling berteriak ke pemain di lapangan," tutur Angga Bratama dalam konferensi pers virtual yang sama.
"Mungkin ada kesalahpahaman sedikit karena ada beberapa gestur maupun provokasi dan ada kata-kata yang tidak patut diucapkan. Akhirnya kami sedikit tidak terima."
"Sebenarnya pada kejadian itu, kami hanya meminta klarifikasi saja kenapa ada yang mengucapkan kata-kata seperti itu dan seharusnya tidak diucapkan dari bench. Kalau mungkin dari penonton tidak masalah, tapi ini diucapkan dari bench."
"Ini juga kami klarifikasi. Itu hanya kejadian di dalam lapangan. Di luar lapangan, alhamdulillah sudah bisa berjabat tangan dan saling minta maaf. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi ke depannya," jelasnya, yang duduk bersampingan dengan Sumardji.