Pembuktikan Jonatan Christie yang Tak Lagi Oleng di Piala Thomas 2020: Stamina Kuda, Mental Baja, Teruskan Jo!

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 18 Okt 2021, 05:45 WIB
Jonatan Christie merayakan kemenangan atas Li Shifeng dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-14. Indonesia mennag 3-0 atas China dan menjuarai Piala Thomas 2020 di Aarhaus, Denmark, Minggu (17/10/2021). (AFP/Claus Fisker / Ritzau Scanpix)

Bola.com, Aarhaus - Jonatan Christie menjawab semua kritik padanya selama hampir tiga tahun! Ya Jojo, sapaan akrabnya, tampil apik di Piala Thomas 2020.

Jojo menjadi penentu kemenangan Indonesia di perempat final atas Malaysia. Jojo menekuk NG Tze Yong lewat pertarungan tiga gim dengan skor 14-21, 21-19, dan 21-16.

Advertisement

Kemudian di partai semifinal, juara Asian Games 2018 itu mengalahkan Anders Antonsen dari Denmark juga dengan tiga gim, 25-23 15-21 21-16.

Pada partai final melawan China, Jojo juga berjuang keras mengalahkan LI Shi Feng dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-14.

Stamina, mental, dan ketenangan menjadi kunci Jojo melewati laga-laga penentuan. Ya, dari tiga laga di fase gugur, Jojo selalu bertanding tiga gim. 

Melawan Malaysia, Jojo bertarung 1 jam 15 menit. Kemudian di semifinal, ia berlaga selama 1 jam 40 menit alias 100 menit! Ini merupakan rekor pertandingan terlama di Piala Thomas 2020.

Saat melawan China, Jonatan Christie bertanding 1 jam 2 menit. Total, dari tiga laga itu, Jojo bermain selama 3 jam 57 menit. Luar biasa!

 

2 dari 3 halaman

Melempem Sejak Juara Asian Games 2018, Comeback Sempurna!

Jonatan Christie menutup pertandingan dengan kemenangan tiga gim langsung atas Li Shi Feng pada laga ketiga final Piala Thomas 2020. Hasil itu, membuat Indonesia menang 3-0 atas China dan berhak atas trofi juara Piala Thomas. (Badminton Photo/Yves Lacroix)

Piala Thomas 2020 merupakan comeback epik Jonatan Christie. Bagaimana tidak. Prestasi Jojo terjun bebas setelah meraih medali emas Asian Games 2018. 

Sejak saat itu, prestasi terbaik pebulutangkis berusia 24 tahun itu menjuarai New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019. Selain itu, Jojo banyak mendapat kritik lantaran tak memenangi gelar-gelar bergengsi lainnya.

Jojo bahkan pernah keok dari pemain India berumur 18 tahun, Lakshya Sen pada semifinal Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2020. Jonatan sering mendapat cibiran dari netizen, bahkan banyak yang meminta dia out dari Pelatnas.

Kemudian di Olimpiade, Jojo tak ada suaranya. Jojo terhempas di babak 16 besar usai keok dari pemain China, Shi Yuqi 11-21 dan 9-21.

Di Piala Sudirman, performa Jojo juga disorot. Jonatan keok dari pemain Kanada, Brian Yang dengan skor 21-9, 20-22, 18-21 di fase grup.

3 dari 3 halaman

Menjawab Kritikan

Tim bulutangkis Indonesia berhasil melaju ke babak final Piala Thomas 2020 usai mengalahkan Denmark dengan skor 3-1. Titik balik kemenangan Indonseia ada ditangan Jonatan Christie yang dengan susah payah menaklukan Anders Antonsen. (AP via Ritzau Scanpix/Claus Fisker)

Di Piala Thomas 2020, Jonatan Christie, menjawab keraguan pencinta bulutangkis Indonesia. Tiga pertandingan krusial, dua kali jadi penentu kemenangan, dan hasilnya juara!

"Terima kasih Tuhan, tanpa dia saya bukan apa-apa. Saya ingin berterima kasih juga kepada fans Indonesia, di Tanah Air dan stadion. Saya bangga menjadi orang Indonesia," kata Jojo di situs BWF.

Jonatan Christie juga menegaskan bahwa gelar Piala Thomas 2020 sangat berarti besar baginya. Bahkan, dianggap sebagai prestasi terbaik Jonatan Christie.

"Ini pencapaian terbesar saya. Ya benar," tegas Jonatan Christie.  

Apakah pencapaian ini lebih besar dibanding saat dirinya menyabet emas Asian Games 2018? "Ya, ini lebih besar daripada Asian Games," tegasnya. 

Sumber: BWF