Taufik Hidayat Kecam Bendera Merah Putih Tidak Berkibar Saat Indonesia Juara Piala Thomas: LADI, Menpora, KONI, KOI, Kerjamu Ngapain Aja?

oleh Hendry Wibowo diperbarui 18 Okt 2021, 12:25 WIB
Pebulutangkis tunggal putra, Taufik Hidayat (tengah) berhasil kalahkan Shon Seung-mo dari Korea Selatan di babak final Olimpiade Athena 2004. Dirinya menjadi satu-satunya kontingen yang mampu bawa medali emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade itu. (Foto: AFP)

Bola.com, Jakarta - Taufik Hidayat jadi salah satu eks pebulutangkis Indonesia yang bersuara keras saat mengetahui Sang Saka Merah Putih tidak berkibar saat Jonatan Christie dan kawan-kawan juara Piala Thomas 2020.

Untuk diketahui, Indonesia juara Piala Thomas 2020 setelah pada partai final mengalahkan China dengan skor 3-0 di Ceres Arena, Denmark hari Minggu (17/10/2021).

Advertisement

Namun bendera Indonesia tidak bisa berkibar lantaran sedang mendapat hukuman dari Badan Anti Doping Dunia atau WADA. Beberapa waktu lalu, WADA memvonis Indonesia bersama Thailand dan Korea Utara sebagai negara yang tidak patuh doping.

Hal ini terjadi karena para pemangku kepentingan, khususnya Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) gagal memberikan sampel doping atlet Indonesia pada tahun 2020 dan 2021.

Hukuman berupa larangan pengibaran bendera Indonesia sudah mulai berlaku ketika Jonatan Christie dan kawan-kawan juara Piala Thomas.

2 dari 3 halaman

Kecaman Taufik Hidayat

Taufik Hidayat, saat menjuarai nomor tunggal putra di Olimpiade Athena 2004. (chirpstory.com)

Terkait kasus di atas, Taufik Hidayat mengecam LADI, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sampai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Taufik Hidayat berbicara lantang melalui jejaring sosial Instagram. "Tapi, ada yang aneh bendera Merah Putih tidak ada (saat podium Piala Thomas)? Diganti dengan bendera PBSI," ucap pria yang pernah membawa Indonesia juara Piala Thomas 2000 dan 2002 itu.

"Ada apa dengan LADI dan pemerintah kita? Khususnya Menpora, KONI dan KOI? Kerjamu selama ini ngapain saja? Bikin malu negara indonesia aja..," kecam Taufik.

"Jangan ngarep jadi tuan rumah Olimpaide atau Piala Dunia….Urusan kecil saja tidak bisa beres.. Kacau dunia olahraga ini," lanjutnya. 

3 dari 3 halaman

Hasil Final Piala Thomas

Para pemain Indonesia melakukan selebrasi usai menjuarai turnamen bulu tangkis beregu putra Piala Thomas 2020 melawan China di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021). Indonesia kembali merebut Piala Thomas setelah terakhir meraihnya pada 2002 lalu. (Claus Fisker/Ritzau Scanpix via AP)

Kemenangan Indonesia atas Chiina di final Thomas Cup dibuka Anthony Sinisuka Ginting. Tunggal putra peringkat lima dunia itu menang 18-21, 21-14, dan 21-16 atas Lu Guang Zu.

Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto yang diturunkan sebagai ganda putra pertama menambah keunggulan Indonesia. Ganda putra peringkat tujuh dunia ini mengalahkan He Ji Ting / Zhou Hao Dong 21-12 dan 21-19.

Jonatan Christie akhirnya menjadi penentu kemenangan Indonesia di Piala Thomas 2020. Bermain selama satu jam 22 menit, Jojo menumbangkan Li Shie Feng 21-14, 18-21, dan 21-14 di partai ketiga.

Berita Terkait