Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta menganggap bahwa wasit Oki Dwi Putra telah membuat malu PSSI dan membuat kontroversi yang makin memperburuk citra PSSI di mata publik.
Persija Jakarta geram dengan kepemimpinan Oki Dwi Putra ketika kalah 0-1 dari Arema FC dalam pekan ketujuh BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (17/10/2021).
Tim berjuluk Macan Kemayoran itu merasa Oki Dwi Putra melakukan kesalahan fatal dengan menganulir gol Marko Simic, tidak menghadiahkan tendangan penalti pada babak pertama, dan memberikan masa perpanjangan waktu yang singkat.
Persija telah mengadukan Oki Dwi Putra kepada PSSI dalam bentuk surat protes pada Minggu (17/10/2021) perihal Pengajuan Protes atau Komplain Wasit Oki Dwi Putra Asal Jawa Barat.
"Untuk itu, kami mengajukan protes atas kepemimpinan wasit Oki Dwi Putra karena berlau tidak tegas dan tidak fair play," tulis isi surat Persija.
"Kami protes keras atas insiden tersebut dan meminta Komite Wasit PSSI untuk menindak dan mengistirahatkan wasit tersebut karena telah memalukan PSSI dan membuat kontroversi yang makin memperburuk citra PSSI di mata publik."
"Serta meminta Komite Wasit PSSI untuk bertindak menegakkan aturan sesuai dengan Kode Disiplin dan Statuta PSSI dalam memberikan hukuman terhadap wasit tersebut," lanjut surat protes yang bertanda tangan manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas itu.
3 Kejadian Janggal
Dalam suratnya yang ditujukan kepada Ketua PSSI, Mochamad Iriawan dan Komite Wasit PSSI itu, Persija Jakarta melampirkan tiga keputusan janggal dari Oki Dwi Putra.
"Terjadi pelanggaran keras kepada pemain Persija atas nama Rio Fahmi yang dilakukan oleh pemain Arema FC, Muhammad Rafli di kotak penalti pada babak pertama. Di momen itu, wasit tidak memberikan sikap tegas terhadap pelanggaran tersebut," tulis poin pertama dalam surat Persija bertanda tangan manajer tim, Bambang Pamungkas.
"Wasit Oki Dwi Putra menganulir gol Marko Simic pada babak kedua. Menurut pengamatan kami, seharusnya gol tersebut tidak dianulir karena Simic lebih dulu menyentuh bola sebelum melakukan kontak badan dengan kiper lawan," bunyi poin kedua.
"Dengan banyaknya momen yang menghentikan pertandingan seperti pelanggaran, wasit hanya memberikan tambahan waktu selama tiga menit," demikian poin terakhir dalam isi surat protes Persija kepada PSSI terkait kepemimpinan Oki Dwi Putra.
Komentar Angelo Alessio
Sebelumnya, pelatih Persija, Angelo Alessio meradang dengan kepemimpinan wasit Oki Dwi Putra. Dia menyatakan bahwa pengadil pertandingan asal Bandung, Jawa Barat itu merugikan timnya sebanyak tiga kali.
Yang pertama, Oki Dwi Putra tidak menghadiahkan tendangan penalti kepada Persija pada babak pertama. Kedua, wasit berusia 37 tahun itu hanya memberikan perpanjangan waktu selama tiga menit.
Puncaknya terjadi di masa injury time. Oki Dwi Putra menganulir gol penyama kedudukan Persija lewat Marko Simic.
Ada dua kejadian ketika gol Simic tidak disahkan. Pertama, striker asal Kroasia itu bertubrukan dengan kiper Arema FC, Adilson Maringa. Namun, Simic lebih dulu menyentuh bola sebelum menabrak penjaga gawang asal Brasil itu.
Kedua, bek Persija, Yann Motta terjatuh di kotak penalti setelah didorong pemain belakang Arema FC, Johan Alfarizi.
Sontak, para pemain Persija Jakarta protes. Namun, Oki Dwi Putra tetap bergeming dengan keputusannya. Gol Simic ilegal dan pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan Arema FC.
"Sulit mengatakan sesuatu tentang ini sebab saya pikir kami tidak meminta bantuan dari wasit, namun menginginkan keputusan yang benar," kata Alessio dalam konferensi pers virtual pasca-laga, Minggu (17/10/2021).
"Pada babak pertama, seharusnya kami mendapatkan penalti. Lalu kami mencetak gol lewat Simic. Kemudian hanya ada tambahan waktu tiga menit. Saya pikir itu sangat sebentar."
"Inilah sepak bola. Oke. Namun, saya tidak terbiasa dengan situasi ini. Kami memang kalah, namun kami tidak pantas mendapatkan hasil seperti ini," jelas Alessio.