Bola.com, Solo - Nasib sial dialami Jaya Hartono. Protes kerasnya terkait pergantian pemain yang dilakukan PS Hizbul Wathan (PSHW) ketika menghadapi tim asuhannya, Persijap Jepara, pada 27 September lalu, membuat Jaya Hartono kini mendapatkan sanksi larangan mendampingi tim selama empat pertandingan.
Bahkan yang lebih runyam, mantan pelatih Persib Bandung dan Deltras Sidoarjo ini juga diharamkan memasuki Stadion Manahan, Solo, tempat laga penyisihan Grup C Liga 2 2021 yang ditempati oleh Persijap Jepara.
Akibat sanksi tersebut, praktis Jaya Hartono baru bisa duduk di bench dan memberikan instruksi langsung di pinggir lapangan pada putaran kedua Liga 2 2021. Hal itu akan terjadi lagi ketika Laskar Kalinyamat kembali menghadapi PSHW.
"Saya terkena sanksi larangan empat pertandingan dan tidak boleh hadir di stadion. Putaran kedua nanti baru bisa mendampingi tim lagi. Ini jelas berpengaruh besar terhadap kinerja tim di pertandingan," ujar Jaya Hartono.
Tanpa kehadiran mantan arsitek Persik Kediri ini, Ardan Aras dkk. masih belum terkalahkan. Namun, sayangnya dalam empat pertandingan Persijap hanya meraih hasil imbang.
"Alhamdulillah belum pernah kalah. Semua pertandingan berakhir imbang. Padahal pada laga tertentu, seharusnya kami bisa menang. Persijap hampir mengalahkan PSG Pati, tapi kecolongan pada menit terakhir," ujar Jaya Hartono.
Rahasia Tak Terkalahkan meski Jauh dari Tim
Situasi yang unik karena Persijap Jepara mampu menghindarkan diri dari kekalahan selama hukuman harus dijalani oleh Jaya Hartono. Apa resep Jaya Hartono yang absen di stadion, namun kinerja pemain Persijap tetap terjaga?
"Saya tak boleh datang di stadion, tapi saya tak kurang akal. Setiap Persijap main, saya memantau dan mengendalikan permainan lewat live streaming di Vidio dari hotel. Inilah manfaat teknologi jaman sekarang," tuturnya.
Jaya Hartono juga berkomunikasi dengan asisten pelatih, Suganda, via telepon seluler.
"Saya terus kontak dengan Suganda lewat ponsel. Saya beri instruksi jarak jauh. Apa yang harus dilakukan Suganda di lapangan. Mulai taktik hingga pergantian pemain," ucapnya.
Maksimalkan Taktik Saat Latihan
Jaya Hartono hanya dilarang mendampingi tim. Tapi, pelatih asal Medan ini masih bisa memimpin latihan rutin dan menyiapkan strategi sebelum bertanding.
"Karena dilarang mendampingi tim, maka saya maksimalkan taktik di latihan. Alhamdulillah apa yang kami rancang berjalan baik," ujar Jaya Hartono.
"Namun, bagi saya tetap tak afdol. Karena saya tak bisa memimpin di pertandingan," pungkasnya.