Bola.com, Kediri - Keputusan Joko Susilo berpisah dengan Persik Kediri pada 3 Oktober lalu cukup mengejutkan Alfiat. Sosok yang selama ini membantu tim sebagai asisten pelatih ini tidak menduga Joko Susilo secepat itu meninggalkan BRI Liga 1 2021/2022.
Apalagi manajemen Persik Kediri memutuskan tongkat estafet harus dipegang Alfiat untuk memoles Dani Saputra dkk. pada seri kedua BRI Liga 1 2021/2022 yang digelar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun, sebagai profesional, Alfiat siap mengemban amanah besar di tengah keterpurukan Macan Putih, julukan Persik Kediri. Meski lisensi yang dimiliki masih level B AFC, Alfiat tetap percaya diri mengarungi kerasnya rivalitas kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Siap optimistis yang diusung Alfiat adalah deretan prestasi yang pernah direngkuhnya bersama Persik kala juara Liga 3 2018 dan Liga 2 2019.
Resep apa yang akan dilakukan Alfiat sembari menunggu kedatangan pelatih baru Persik Kediri? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan caretaker Macan Putih itu.
Rencana di BRI Liga 1
Bagaimana perasaan Anda ketika Joko Susilo mundur dan Anda dipercaya menggantikan sebagai pelatih kepala Persik Kediri?
Saya cukup kaget dan tidak menyangka. Tapi, sebagai profesional, saya sadar posisi pelatih memang rawan diputus kontrak di tengah jalan. Sebagai asisten pelatih, saya pun harus siap jika tim membutuhkan saya.
Apa yang Anda lakukan untuk mengembalikan performa Persik?
Jujur saja, saya banyak belajar selama jadi asisten coach Joko. Ada beberapa ilmu yang tetap saya pakai, tapi saya juga punya ilmu yang diterapkan di dalam permainan.
Yang jelas, coach Joko punya karakter sendiri, saya juga punya karakter sendiri. Tapi, saya pakai ciri khas saya selama menangani tim ini.
Ciri khas apa yang Anda maksud?
Karakter yang selama ini saya yakini di Persik sejak Liga 3 dan Liga 2. Itu saya terapkan di Persik sekarang ini. Saya punya keyakinan bisa mengembalikan permainan Persik.
Apa target Anda selama menangani Persik?
Saya kembalikan dulu permainan khas Persik. Berikutnya bagaimana kami pelan-pelan bangkit di seri kedua ini. Target saya masuk seri berikutnya, Persik sudah lepas dari zona degradasi.
Hikmah dan Perasaan Memimpin Persik di BRI Liga 1
Apa kendala yang Anda alami?
Problemnya mengubah cara main. Saya tidak bisa berubah seketika. Sementara kompetisi sudah berjalan. Tapi, perubahan itu saya lihat mulai jalan pada babak kedua saat kami kalah dari PSIS lalu.
Apa hikmah yang Anda dapat dari pengunduran diri Joko Susilo?
Kesempatan memimpin tim di Liga 1. Ini sesuatu yang tidak mungkin saya dapatkan musim berikutnya. Makanya saya memanfaatkan semaksimal mungkin untuk belajar dan menerapkan ilmu.
Bagaimana perasaan Anda memimpin tim di Liga 1?
Luar biasa. Tekanannya sangat besar. Mulai materi pemain dan pelatih Liga 1, hingga tekanan dari warganet. Tapi, saya anggap itu biasa, karena kami sedang di bawah. Makanya, saya berusaha karena Persik harus bangkit. Otomatis nanti tekanan publik juga akan turun.
Sampai kapan Anda jadi caretaker di Persik?
Saya tidak tahu, yang jelas sampai pelatih baru datang. Tapi, saya akan kerja maksimal sebelum Persik punya pelatih baru. Setidaknya, saya harus memiliki rapor bagus sebelum menyerahkan tugas ke pelatih baru nanti.