Bola.com, Sleman - Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan merasa risih dengan kepemimpinan Musthofa Umarella dan perangkat pertandingan lainnya yang memimpin pertandingan BRI Liga 1 kontra Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (21/10) malam WIB.
Dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 tersebut, terjadi insiden kontroversial yang 'menguntungkan' pihak Persela.
Hal ini bermula dari sebuah sepakan bebas di depan gawang klub berjuluk Laskar Joko Tingkir.Jose Wilkson yang mengeksekusi bola tersebut melancarkan tembakan keras ke gawang yang dikawal Dwi Kuswanto.
Bola gagal ditangkap sempurna oleh kiper asal Sidoarjo tersebut dan tampak melewati garis gawang.Tetapi sang pengadil mengabaikan hal tersebut dan membiarkan bola tetap berjalan. Apes, kesempatan serangan balik yang dilakukan Persela berbuah gol penyeimbang yang diciptakan Ivan Carlos.
Tetapi dalam tayangan ulang terlihat bila penyerang berkepala plontos tersebut telah berada dalam posisi offside. Sontak, kubu Persebaya meradang dengan keputusan-keputusan tersebut.
"Kalau tim saya menang tetapi kami tahu kemenangan itu karena kebijakan wasit yang katakanlah berpihak kepada kita, jujur saja saya tidak nyaman," ungkapnya.
"Tetapi kalau bisa apapun hasilnya baik menang atau kalah, dipimpin oleh wasit dengan kebijakan atau keputusan-keputusan terbaik sepanjang pertandingan," imbuh Iwan Setiawan.
Pesan untuk Wasit
Kejadian kontroversial yang melibatkan wasit bukan hanya terjadi pada pertandingan ini saja. Bila dibuatkan daftarnya, akan ada sederet keputusan janggal yang dilakukan wasit utama hingga hakim garis.
Pada pertandingan pekan ketujuh lainnya, Barito Putera harus menelan pil pahit setelah takluk 0-1 dari PSIS Semarang. Tetapi hal yang paling disorot tentu keputusan luar biasa Bahrul Ulum yang memberikan tendangan bebas sekalipun Bagas Kaffa dilanggar di dalam kotak penalti.
"Pertandingan sekarang sudah banyak live. barangkali teman-teman wasit juga bisa melihat lagi rekaman-rekaman dari pertandingan di televisi. Itu akan bisa menjadi acuan evaluasi. Jadi saya berharap kedepannya bisa lebih baik lagi" pesan Iwan.
Semua Pihak Wajib Instrospeksi
Ketua komite wasit PSSI, Ahmad Riyadh, sebelumnya telah mengancam bakal memberikan sanksi tegas kepada wasit yang melakukan blunder saat memimpin pertandingan.
Pihaknya bakal melakukan evaluasi kinerja yang sangat ketat terhadap korps baju hitam. Pria yang juga menjabat sebagai ketua Asprov PSSI Jatim ini menyebut sanksi terberat yang diberlakukan adalah menurunkan wasit ataupun perangkat pertandingan yang bersalah ke level di bawahnya.
Namun, bagi Iwan Setiawan kesalahan yang dilakukan wasit tak bisa dilihat dari satu sisi saja. Untuk itu, perlu introspeksi semua pihak agar perkembangan sepakbola Indonesia tak tertahan karena masalah-masalah yang sama.
"Dalam hal ini sebenarnya kami semua ingin membangun sepakbola ke depan jadi lebih baik. Saya rasa kami semua perlu introspeksi diri baik itu federasi, kami yang terlibat termasuk saya sebagai pelatih dan juga wasit tentu saja," tandasnya.