Bola.com, Sleman - Persiraja Banda Aceh mendaptkan lawan tangguh pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2021/2022. Tim berstatus promosi itu bersua Arema FC yang memiliki hasrat untuk bersaing di papa natas. Bahkan striker Arema FC, Carlos Fortes, tengah on fire dan bakal menjadi ancaman serius bagi Persiraja.
Persiraja Banda Aceh dan Arema FC bertemu dalam laga pekan kedelapan BRI Liga 1 2021/2022 yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (23/10/2021) malam.
Carlos Fortes baru saja mencetak empat gol dalam tiga pertandingan terakhir Arema FC. Namun, pelatih Persiraja, Hendri Susilo, sudah mempersiapkan anak asuhnya untuk mewaspadai ancaman yang bisa dibuat oleh Carlos Fortes.
"Saya sepakat dengan para pemain. Kami tidak akan menerapkan man to man marking. Tapi, melakukan pengawalan kolektif. Siapa yang terdekat, dia yang melakukan pengawalan," jelas Hendri Susilo.
Jika memberikan pengawalan khusus kepada Carlos Fortes, itu justru berbahaya untuk lini pertahanan Persiraja. Striker Arema FC berusia 26 tahun itu punya pergerakan yang liar. Kadang turun ke belakang, sempat juga melebar sebagai pemain sayap.
Lini Pertahanan Persiraja Dilarang Lengah
Bek Persiraja Banda Aceh, Hamdan Zamzani, mengaku tidak ingin lengah dalam laga ini. Dia menyadari jika striker Arema FC sedang tajam. Tapi, dia juga tidak ingin mengesampingkan pemain Arema FC lainnya.
"Semua pemain Arema FC berbahaya. Jangan sampai lengah. Komunikasi, konsentrasi, dan disiplin Itu kuncinya," jelas pemain bertahan Persiraja Banda Aceh itu.
Lini pertahanan Persiraja sebenarnya menjadi titik lemah. Buktinya mereka sudah kemasukan 12 gol dalam 7 laga. Artinya, ada celah di lini belakang yang jika tak segera teratasi bisa menjadi penyebab Arema FC berpesta gol, mengingat dalam setiap laga Singo Edan selalu menciptakan banyak peluang.
Namun, skuad Persiraja mengaku sudah melakukan antisipasi segala kemungkinan yang akan dilakukan Arema FC. Pastinya mereka akan memberikan perlawanan. Modal semangat ingin segera lepas dari zona degradasi jadi pemicunya. Jika sampai kalah, mereka makin sulit keluar dari papan bawah.