Masuk Kepanitiaan FIBA Asia Cup, Ratu Tisha Destria Ingin Mengenal Bola Basket meski Cinta Sepak Bola

oleh Muhammad Faqih diperbarui 23 Okt 2021, 05:30 WIB
Ratu Tisha. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Bandung - Cukup lama tidak terdengar kabarnya, Ratu Tisha Destria kini terjun ke dunia bola basket setelah lama meninggalkan posisinya sebagai Sekjen PSSI. Wanita kelahiran 30 Desember 1985 itu kini masuk dalam kepanitiaan FIBA Asia Cup 2021, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Ratu Tisha Destria terlibat dalam kepanitiaan turnamen bola basket Asia itu sebagai Deputy Event Director. Mantan Sekjen PSSI itu bertugas menyukseskan turnamen bola basket paling bergengsi di Asia itu, terutama karena Indonesia yang akan menjadi tuan rumah.

Advertisement

Ratu Tisha mengatakan lewat tanggung jawab ini dia ingin mengetahui lebih banyak mengenai penerapan protokol kesehatan yang ada di FIBA Asia Cup. Mengingat event ini akan berlangsung di Indonesia ketika masih dalam masa pandemi COVID-19.

"Sebetulnya saya juga masih dalam tahap eksplorasi juga, seperti apa protokol kesehatan yang diterapkan event internasional. Pastinya Indonesia punya pakem seperti apa, supaya tidak kacau juga," ujar Ratu Tisha Destria dalam channel youtube BobotohTV.

"Jadi berkaca ke Olimpiade atau seperti apa, kami ingin membuat ala Indonesia. Ini menjadi motivasi utama, belajar dari yang dekat dulu," lanjut wanita yang juga menjadi Wakil Presiden AFF itu.

Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) memang memutuskan menunda FIBA Asia Cup. Awalnya turnamen tersebut bergulir pada 17 Agustus 2021, tapi kemudian ditunda menjadi Juli 2022.

 
2 dari 3 halaman

Perbedaan Event Basket dan Sepak Bola

Ratu Tisha Destria saat mengunjungi Kantor Redaksi KLY di Jakarta, Jumat (16/3). (Bola.com/Yoppy Renato)

FIBA Asia Cup memang menjadi kesempatan emas Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia Basket FIBA 2023. Timnas Indonesia harus menempati peringkat delapan besar FIBA Asia Cup jika ingin mentas di Piala Dunia Basket.

Ratu Tisha Destria mengakui aturan tersebut memang berbeda dengan sepak bola, di mana dalam turnamen sepak bola, setiap negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah, otomatis tim nasionalnya ikut berpartisipasi.

"Event basket itu ada dua, satu Piala Asia 2021 digelar Agustus tapi ditunda ke 2022. Nah, yang Piala Dunia 2023 belum tentu itu tim nasionalnya langsung masuk," tuturnya.

"Jadi kalau misal enggak lolos ke 8 besar, ya enggak main di 2023. Jadi, untuk memperbesar kemungkinan itu, kita ambil yang 2021. Jadi kalau diungkapkan perbedaannya, secara umum hampir sama, tapi memang secara detail teknisnya beda," terang Ratu Tisha yang juga merambah ke bisnis budidaya jamur itu.

 

3 dari 3 halaman

Tidak Sepenuhnya Meninggalkan Sepak Bola

Wakil Presiden AFF, Ratu Tisha Destria hadir dalam drawing virtual Piala AFF 2021. (Tangkapan layar YouTube AFF Suzuki Cup).

Kendati begitu, Ratu Tisha Destria tidak meninggalkan sepak bola sepenuhnya. Dia masih aktif menjadi Wakil Presiden AFF periode 2019 hingga 2023.

"Sekarang menjabat Vice Presiden AFF, kepengurusan sampai 2023. Kalau AFC itu mundur karena itu undangan dari federasi. Kalau ini pilihannya personal," jelasnya.

Jika harus memilih antara sepak bola atau basket, Tisha mengaku lebih memilih sepak bola. Menurutnya, sepak bola sudah menjadi olahraga favoritnya sejak kecil.

"Kalau basket itu baru kenalan ya, kalau di sepak bola itu sudah dari dulu karena saya pun pernah dibawa ke stadion sama ayah. Beda kalau baru kenal dengan yang sudah lama kenal," ucapnya sembari tersenyum.

Berita Terkait