Bola.com, Bandung - Cukup lama tidak terdengar kabarnya, Ratu Tisha Destria kini terjun ke dunia bola basket setelah lama meninggalkan posisinya sebagai Sekjen PSSI. Wanita kelahiran 30 Desember 1985 itu kini masuk dalam kepanitiaan FIBA Asia Cup 2021, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Ratu Tisha Destria terlibat dalam kepanitiaan turnamen bola basket Asia itu sebagai Deputy Event Director. Mantan Sekjen PSSI itu bertugas menyukseskan turnamen bola basket paling bergengsi di Asia itu, terutama karena Indonesia yang akan menjadi tuan rumah.
Ratu Tisha mengatakan lewat tanggung jawab ini dia ingin mengetahui lebih banyak mengenai penerapan protokol kesehatan yang ada di FIBA Asia Cup. Mengingat event ini akan berlangsung di Indonesia ketika masih dalam masa pandemi COVID-19.
"Sebetulnya saya juga masih dalam tahap eksplorasi juga, seperti apa protokol kesehatan yang diterapkan event internasional. Pastinya Indonesia punya pakem seperti apa, supaya tidak kacau juga," ujar Ratu Tisha Destria dalam channel youtube BobotohTV.
"Jadi berkaca ke Olimpiade atau seperti apa, kami ingin membuat ala Indonesia. Ini menjadi motivasi utama, belajar dari yang dekat dulu," lanjut wanita yang juga menjadi Wakil Presiden AFF itu.
Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) memang memutuskan menunda FIBA Asia Cup. Awalnya turnamen tersebut bergulir pada 17 Agustus 2021, tapi kemudian ditunda menjadi Juli 2022.
Perbedaan Event Basket dan Sepak Bola
FIBA Asia Cup memang menjadi kesempatan emas Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia Basket FIBA 2023. Timnas Indonesia harus menempati peringkat delapan besar FIBA Asia Cup jika ingin mentas di Piala Dunia Basket.
Ratu Tisha Destria mengakui aturan tersebut memang berbeda dengan sepak bola, di mana dalam turnamen sepak bola, setiap negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah, otomatis tim nasionalnya ikut berpartisipasi.
"Event basket itu ada dua, satu Piala Asia 2021 digelar Agustus tapi ditunda ke 2022. Nah, yang Piala Dunia 2023 belum tentu itu tim nasionalnya langsung masuk," tuturnya.
"Jadi kalau misal enggak lolos ke 8 besar, ya enggak main di 2023. Jadi, untuk memperbesar kemungkinan itu, kita ambil yang 2021. Jadi kalau diungkapkan perbedaannya, secara umum hampir sama, tapi memang secara detail teknisnya beda," terang Ratu Tisha yang juga merambah ke bisnis budidaya jamur itu.
Tidak Sepenuhnya Meninggalkan Sepak Bola
Kendati begitu, Ratu Tisha Destria tidak meninggalkan sepak bola sepenuhnya. Dia masih aktif menjadi Wakil Presiden AFF periode 2019 hingga 2023.
"Sekarang menjabat Vice Presiden AFF, kepengurusan sampai 2023. Kalau AFC itu mundur karena itu undangan dari federasi. Kalau ini pilihannya personal," jelasnya.
Jika harus memilih antara sepak bola atau basket, Tisha mengaku lebih memilih sepak bola. Menurutnya, sepak bola sudah menjadi olahraga favoritnya sejak kecil.
"Kalau basket itu baru kenalan ya, kalau di sepak bola itu sudah dari dulu karena saya pun pernah dibawa ke stadion sama ayah. Beda kalau baru kenal dengan yang sudah lama kenal," ucapnya sembari tersenyum.
Baca Juga
Ratu Tisha: Negara Lain Memberikan Testimoni Sangat Baik dan Puas terhadap Pelayanan ketika Bertandang ke Indonesia
Ratu Tisha di Indonesia Sport Industry Summit 2024: Naturalisasi Pemain Itu Tactical Move, Bukan Strategi Jangka Panjang
Menpora dan Wakil Ketua PSSI Gelar Seminar Internasional di Bali yang Diikuti Perwakilan Klub BRI Liga 1 dan Liga 2