Bola.com, Jakarta - Ada pemandangan menarik pada rangkaian balapan MotoGP Emilia Romagna di Sirkuit Misano, akhir pekan ini.
Hujan yang menganggu jalannya sesi sejak latihan bebas pertama hari Jumat (22/10/2021) sampai latihan bebas ketiga, Sabtu, membuat semua pembalap Yamaha tampil loyo.
Contoh sang pimpinan klasemen, Fabio Quartararo. Dia hanya berada di posisi 18 pada FP1 dan urutan 16 ketika FP2. Lalu di FP3, ia masih kesulitan lantaran finis 15.
Fabio Quartararo buka-bukaan soal alasan pembalap Yamaha loyo di MotoGP Emilia Romagna. Menurutnya masalah motor Yamaha YZR-M1 ada saat kondisi aspal mulai mengering dari basah.
Pada situasi inilah, motor Yamaha begitu payah. "Ketika trek mulai mengering, Anda bisa tanya semua pembalap Yamaha, rasanya seperti mengendarai motor yang benar-benar berbeda," kata Quartararo.
"Motor seperti tidak bisa direbahkan, motor benar-benar tidak punya daya cengkeram. Semua cacat yang Anda miliki dalam kondisi seperti ini ada di motor kami," lanjut pembalap asal Prancis itu.
Membaik Jika Full Basah
Namun Fabio Quartararo menilai sebenarnya performa motor Yamaha YZR-M1 ketika trek benar-benar basah sudah jauh membaik pada rangkaian MotoGP Emilia Romagna. Tapi masalah muncul dalam situasi peralihan aspal dari basah menuju mulai kering.
"Tapi dalam kondisi benar-benar basah, saya tidak akan mengatakan sangat senang, tetapi kami membuat langkah besar sejak terakhir kali kami berada di sini," kata Fabio Quartararo.
"Karena kami memiliki kesempatan untuk membalap di COTA (trek basah di Austin, Amerika Serikat) dan kami membuat perubahan besar dan itu bagus. Namun dalam kondisi campuran, saya tidak tahu mengapa kami seburuk itu," tambahnya.
Konfirmasi Franco Morbidelli
Pernyataan Fabio Quartararo soal payahnya performa motor Yamaha YZR-M1 di MotoGP Emilia Romagna turut dikonfirmasi rekan setimnya, Franco Morbidelli.
Franco Morbidelli menganalisis masalah YZR-M1 terasa tidak punya daya cengkeram baik murni ada pada motor Yamaha bukan ban Michelin.
"Daya cengkeram ban malah memudar bukannya bertambah. Saat tidak punya grip, Anda tidak bisa membalap dengan baik atau cepat," kata Franco Morbidelli.
"Inilah yang terjadi pada kami. Saat trek mulai mengering, biasanya grip bertambah, tapi kami justru memburuk."
"Ini problem kami, ini lebih merupakan masalah Yamaha daripada Michelin. Saya yakin, karena pembalap lain justru semakin cepat," lanjutnya.
Sumber: Crash
Baca Juga
Resmi! Aldi Satya Mahendra Naik Kelas ke World Supersport Tahun 2025, Gabung Tim Papan Atas Evan Bros
Bukti Keampuhan Aldi Satya Mahendra: Hanya Butuh Dua Race untuk Gegerkan Panggung bLU cRU Yamaha Sunday Race 2024
Secuil Cerita dari Ibu Aldi Satya Mahendra: Perjalanan Pembalap Usil Jadi Jawara World Supersport 300 2024