Bola.com, Denpasar - Pekan lalu, Willian Pacheco terlibat perseteruan di dalam lapangan dengan Wawan Hendrawan pada pekan ketujuh BRI Liga 1 2021/2022. Buntutnya, kiper Bali United itu mendapat kartu merah. Seakan ingin senasib dan sepenanggungan, Pacheco mengikuti jejak Wawan pada laga pekan kedelapan BRI Liga 1 2021/2022.
Willian Pacheco mendapat kartu merah setelah mendapat dua kartu kuning akibat melakukan pelanggaran dalam laga antara Bali United menghadapi Bhayangkara FC pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Sabtu malam (23/10/2021).
Selain akumulasi kartu kuning yang didapatnya, permainan Pacheco sebenarnya layak untuk dievaluasi. Ada beberapa kesalahan koordinasi yang terjadi.
Dalam pertandingan kontra Bhayangkara FC, bek tengah berpaspor Brasil tersebut membuat setidaknya dua kali kesalahan komunikasi. Ini adalah kartu merah beruntun yang didapat Bali United.
Pekan lalu, Wawan Hendrawan yang mendapat kartu merah. Uniknya kartu merah yang didapat Wawan karena berseteru dengan Pacheco.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi dengan Bali United dan Willian Pacheco?
Pembelaan dari Stefano Cugurra
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, saat sesi konferensi pers daring setelah pertandingan melawan Bhayangkara FC tidak mau terlalu banyak berkomentar.
“Dia bukan kartu merah. Sebelumnya dia dapat kartu kuning karena pelanggaran,” terang eks Pelatih Persija Jakarta tersebut.
Justru sebaliknya, pelatih yang karib disapa Teco itu malah berkomentar mengenai beberapa pelanggaran yang dibuat oleh pemain The Guardians.
“Ada beberapa pemain Bhayangkara FC yang membuat pelanggaran keras. Tapi, mereka tidak mendapat kartu. Babak kedua wasit banyak hentikan pertandingan karena pemain cedera. Tapi, hanya diberikan injury time selama tiga menit saja,” terang pelatih Bali United itu.
Penurunan Performa Bali United
Lepas sejenak dari kartu merah Willian Pacheco, dalam empat pertandingan terakhir Bali United mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Empat pertandingan, mereka gagal meraih kemenangan dengan perincian dua hasil imbang dan dua kali kekalahan beruntun.
Tentu saja ini adalah pukulan telak bagi Teco. Terlebih posisi Serdadu Tridatu merosot ke peringkat tujuh klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022 dengan raihan 12 poin saja.
Teco pun enggan menanggapinya dengan serius. Bagi pelatih berusia 47 tahun itu, kekalahan adalah bumbu dari sepak bola.
“Inilah situasi dalam sepak bola. Kami memulai liga dengan bagus setelah berhasil menang dalam beberapa pertandingan. Sekarang kami kurang mendapat hasil yang bagus. Kami ke depannya harus bisa bekerja keras lagi,” tutup Teco.