BRI Liga 1: Nostalgia Duel Klasik Persebaya Vs Persija, saat Bajul Ijo Merusak Pesta Perpisahan Bambang Pamungkas

oleh Aditya Wany diperbarui 25 Okt 2021, 09:15 WIB
Striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, memeluk bek Persebaya Surabaya, Rachmat Irianto, pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Selasa (17/12). Persija kalah 1-2 dari Persebaya. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Duel klasik antara Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya bakal tersaji dalam pekan kesembilan BRI Liga 1 2021/2022. Rival lama sejak era Perserikatan itu dijadwalkan berjumpa di Stadion Manahan, Solo, Selasa (26/10/2021) malam.

Kedua tim tersebut terakhir berjumpa di Liga 1 hampir dua tahun silam, tepatnya pada 17 Desember 2019. Menariknya, laga itu sekaligus menjadi momen perpisahan sang legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas.

Advertisement

Bambang Pamungkas resmi gantung sepatu sebagai pesepak bola pada usia 39 tahun dengan mengakhiri 20 tahun petualangan kariernya. Perpisahan sosok yang akrab disapa Bepe tersebut dengan Persija Jakarta dan The Jakmania membuat suasana menjadi emosional.

Sayang, acara tersebut tidak berakhir dengan manis buat Bepe dan Persija. Mereka dipaksa menelan kekalahan di kandang sendiri. Tentu saja Persebaya adalah tim yang mampu mencuri poin penuh di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, dengan skor 2-1.

Semua gol lahir pada babak pertama. Persebaya unggul terlebih dahulu berkat Osvaldo Haay (8') dan Diogo Campos (24'). Sementara Persija mendapat penalti untuk membobol gawang tamunya seperti beberapa pertandingan sebelumnya.

Striker Marko Simic yang menjadi eksekutor gagal menyelesaikan tugasnya. Beruntung, bola muntah berhasil diselesaikannya pada menit ke-30 dan menggetarkan jala gawang Persebaya. Menariknya, ini jadi kemenangan pertama Persebaya di kandang Persija setelah 10 tahun.

“Pertandingan yang menarik selama 90 menit. Kedua tim jual beli serangan. Saya cukup yakin dengan tim saya yang bisa mengimbangi. Alhamdulillah, kami bisa mengalahkan Persija Jakarta setelah 10 tahun bermain di GBK,” kata Aji Santoso, pelatih Persebaya.

 

2 dari 4 halaman

Pil Pahit Bepe

Stiker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, saat momen pensiun usai melawan Persebaya Surabaya pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Selasa (17/12). Bepe mengakhiri kariernya pada musim ini. (Bola.com/Yoppy Renato)

Selama hampir dua dekade, sosok Bepe sebenarnya sangat lekat dengan Persija. Selama 16 tahun dari 20 tahun kariernya, pemain kelahiran Semarang itu berkostum Persija Jakarta.

Meski gantung sepatu, Bepe merasa tidak berpisah dengan Macan Kemayoran. Hasil negatif itu hanya membuat suasana rusak karena dipaksa menelan pil pahit.

“Ini hasil yang tidak bagus. Apa pun alasannya memang kami mencari kemenangan. Tidak hanya memperbaiki peringkat, tapi juga ini masalah harga diri antara Persija Jakarta dan Persebaya,” ucap sosok yang identik dengan nomor punggung 20 itu.

“Saya tidak merasa perpisahan untuk saya. Saya merasa ini adalah rumah saya. Jadi apapun kondisinya, saya akan menerimanya dengan hati gembira,” imbuh pria yang kini menjabat sebagai manajer Persija itu.

Aji Santoso yang datang sebagai lawan dalam pertandingan penting ini punya kenangan bersama Bepe. Sebab, dua pemain ini pernah sama-sama berstatus sebagai mantan kapten Timnas Indonesia dan menjadi teladan bagi pemain muda.

Aji dan Bepe sebenarnya dua orang berbeda generasi semasa sebagai pemain. Usia keduanya terpaut 10 tahun. Tapi, keduanya memiliki kebersamaan masuk skuat Timnas Indonesia pada Piala Asia 2000.

Saat itu, Aji sudah memasuki penghujung karier di timnas dengan usianya yang telah 30 tahun. Sementara Bepe menjadi striker muda yang baru muncul bersama Persija Jakarta.

“Laga ini boleh jadi perpisahannya Bambang  Pamungkas sebagai pemain Persija. Kita semua tahu dan mungkin sepakat bahwa Bambang Pamungkas adalah seorang legenda, seorang andalan bagi Timnas Indonesia,” kata Aji.

“Seharusnya Bambang Pamungkas jadi sosok panutan bagi pesepak bola lainnya. Bagaimana dia bersikap, baik di dalam maupun luar lapangan. Saya salut dengan dia, sebagai junior saya di Tim Nasional mudah-mudahan dia sukses setelah dia tak lagi menjadi pesepak bola,” tutur Aji.

 

3 dari 4 halaman

Banyak Gelar

Striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, saat melawan Persebaya Surabaya pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Selasa (17/12). Persija kalah 1-2 dari Persebaya. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Selama 20 tahun berkarier, Bepe telah mempersembahkan banyak gelar untuk klub ibukota tersebut. Di antaranya Divisi Utama 2001, Piala Presiden 2018, dan Liga 1 2018. Bepe juga dikenal berkarier di beberapa klub luar negeri.

Sebut saja EHC Norad (Belanda) dan Selangor FA (Malaysia). Saat di Negeri Jiran, dia mempersembahkan tiga trofi sekaligus pada 2005, yaitu Malaysia Premier League, Piala Malaysia, dan Piala FA Malaysia.

Sayang, Bepe tidak memberikan prestasi selama kariernya di Timnas Indonesia. Selama 12 tahun di Tim Merah Putih pada 2000 hingga 2012, titel terbaiknya hanyalah runner-up Piala AFF. Itu terjadi pada edisi 2000, 2002, dan 2010.

Saat Jakarta dalam suasana haru dan sedih, Surabaya justru bersorak bergembira. Bonek, suporter Persebaya, menyambut kedatangan para penggawa Bajul Ijo bak pahlawan yang baru saja memenangi kompetisi bergengsi.

Persebaya kemudian kembali berjumpa Persija dalam partai final Piala Gubernur Jatim 2020. Hasilnya, tim Bajul Ijo lagi-lagi memetik kemenangan, kali ini dengan skor 4-1 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 20 Februari 2020.

Jika menilik hasil sementara BRI Liga 1, Persija lebih baik karena menduduki peringkat kelima, sedangkan Persebaya di peringkat kesembilan. Lantas, siapakah yang akan keluar sebagai pemenang pertandingan pekan kesembilan nanti?     

4 dari 4 halaman

Yuk Tengok Posisi Persija dan Persebaya

Berita Terkait