Bola.com, Sleman - PSM Makassar dan Persikabo 1973 berada di papan tengah klasemen sementara BRI Liga 1. Kedua tim bertekad untuk memperbaiki posisi saat bentrok pada pekan kesembilan di Stadion Maguwoharjo, Selasa (25/10/2021).
Saat ini, skuad Juku Eja bertenger di peringkat enam klasemen sementara BRI Liga 1 dengan koleksi 12 poin. Sementara itu, Laskar Pajajaran menghuni posisi sembilan setelah meraih 10 poin dari delapan laga.
Pencapaian itu terbilang baik dan membuat membuat kondisi tim kondusif. Namun, sejatinya PSM dan Persikabo bisa mendapatkan peringkat yang lebih baik kalau mau keluar dari zona nyaman.
Apalagi, materi pemain kedua tim layak untuk bersaing di papan atas. Seperti yang pernah diungkap kapten PSM, Wiljan Pluim. Menurut gelandang asal Belanda itu, Tim Juku Eja bisa mengalahkan klub mana pun di BRI Liga 1 asal tampil dengan kemampuan terbaik.
Begitu pun dengan Persikabo yang mampu menahan dua tim yang memiliki materi pemain mewah, Persib Bandung dan Bali United.
Jadi yang mereka butuhkan adalah konsistensi permainan agar tetap berada di level terbaik. Untuk hal ini, peran dan racikan strategi kedua pelatih jadi penentu.
Kedua pelatih itu adalah Milomir Seslija yang menukangi PSM Makassar dan Igor Kriushenko, juru taktik Persikabo 1973. Apalagi, keduanya mendapat wewenang penuh dari manajemen tim dalam mempersiapkan tim.
Wajib Meraih 3 Poin
Jelang awal musim, Milo, sapaan akrab pelatih PSM, sempat mengeluhkan kedalaman tim menyusul belum bergabungnya dua pemain asing Juku Eja, Serif Hasic dan Bektur Talgat Uulu pada masa persiapan tim.
Tetapi, sejalan dengan kedatangan keduanya saat kompetisi berjalan, pelan namun pasti kendala itu teratasi. Milo pun tanpa sungkan melontarkan kepuasannya melihat kondisi PSM Makassar.
Apalagi, ketika PSM menang 2-1 atas Bali United pada laga pekan ke ketujuh atau pembuka seri kedua BRI Liga 1. Meski begitu, situasi kondusif PSM ternoda setelah penampilan anti klimaks saat kalah 1-2 dari Borneo FC pada pekan kedelapan.
Kekalahan itu membuat PSM terlempar dari papan atas klasemen. Mereka kini menghuni peringkat keenam klasemen sementara BRI Liga 1.
Begitu pun dengan Igor Kriushenko tak pernah mengalami kekalahan pada lima laga terakhir Persikabo 1973. Hasil yang membuat mereka sangat percaya diri menghadapi Persita Tangerang pada laga pekan kedelapan.
Seperti diketahui, pemain Persikabo menyudahi pertandingan dengan kepala tertunduk karena dipermalukan Persita dengan skor 1-2.
Beruntung, kekalahan itu tak membuat Milo dan Igor mendapatkan tekanan berlebihan dari suporter. Tetapi, pada laga pekan kesembilan, keduanya wajib membawa timnya meraih tiga poin agar suasana tim tetap terjaga, plus mengamankan posisi di papan tengah.
Rekam Jejak Milo dan Igor
Bila acuannya penngalaman menangani tim di Indonesia, Milo lebih baik dibandingkan Igor. Pelatih berpaspor Bosnia itu pernah jadi bagian Persiba Balikpapan, Madura United, dan Arema FC.
Bersama Arema, Milo meraih trofi juara Bali Island Cup, Bhayangkara Cup, dan Piala Presiden. Namun, di klub lain, Milo kurang bersinar.
Ketika menangani Persiba Balikpapan di Liga 1 2017, ia meninggalkan tim dan sempat menghilang. Padahal Tim Beruang Madu sangat membutuhkannya demi lepas dari zona degradasi.
Sementara itu di Madura United, Milo kurang sukses karena diberhentikan di tengah jalan dan digantikan oleh Gomes de Oliveira.
Adapun Igor bergabung di Persikabo pada 7 Desember 2019. Sentuhannya sebagai pelatih yang pernah membawa BATE berlaga di kualifikasi Liga Champions, serta Timnas Belarussia belum terlihat optimal pada musim 2020. Pasalnya, Liga 1 dinyatakan batal oleh PSSI gegara pandemi COVID-19.
Baca Juga