Bola.com, Jakarta - Manchester United dalam sorotan tajam setelah kekalahan telak 0-5 dari Liverpool dalam laga pekan kesembilan Liga Inggris 2021/2022 di Old Trafford, Minggu (24/10/2021). Mantan bek Manchester City, Micah Richard, menyebut tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu bukanlah tim kolektif, melainkan hanya kumpulan individu semata.
Manchester United kini berada di peringkat ketujuh dalam klasemen sementara Liga Inggris setelah kekalahan memalukan di Old Trafford tersebut. Manchester United dan Ole Gunnar Solskjaer pun menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.
Mantan bek Manchester City, Micah Richards, yang kini menjadi seorang pundit pun punya pandangan tersendiri terhadap situasi terkini dari The Red Devils. Menurutnya, Manchester United saat ini bukanlah sebuah tim yang kolektif.
"Ini adalah tim dari kumpulan individual, bukan kolektif. Mereka semua ingin menjadi bintang, ketimbang melakukan dasar dari sepak bola, seperti berlari dan melakukan tekel," ujar Richards dalam program BBC Radio 5 Live's Monday Night Club.
Ole Gunnar Solskjaer telah ditunjuk menjadi manajer Manchester United sejak Desember 2018. Namun, mantan striker yang pernah membawa The Red Devils meraih treble winner pada 1999 itu belum mempersembahkan satu trofi pun untuk tim yang bermarkas di Old Trafford itu.
Pemain Bintang Datang, Bisa Padu?
Pada musim lalu, Manchester United begitu dekat dengan trofi juara Premier League. Hal tersebut membuat The Red Devils membuat beberapa perubahan dengan merekrut pemain bintang pada musim panas ini, seperti Raphael Varane, Cristiano Ronaldo, dan Jadon Sancho.
Namun, Micah Richards mempertanyakan bagaimana rencana Manchester United memadukan ketiga pemain hebat yang baru datang dengan skuad yang dimilikinya sejak awal.
"Jika Anda merekrut Ronaldo, apa gaya permainan Anda? Ronaldo tersedia sehingga Anda berpikir mendapatkannya, tapi mencoba menyesuaikannya dengan Bruno Fernandes, Paul Pogba, Sancho, Marcus Rashford, dan Mason Greenwood juga, jadi di mana keseimbangannya?" ujar Richards.
"Menempatkan beberapa pemain di belakang Ronaldo untuk melakukan tugasnya, jika itu yang Anda inginkan. Solskjaer mengatakan mereka akan menyerang, tapi menghadapi Liverpool Anda terjebak, seperti yang mereka lakukan."
"Mundur ke permainan menggunakan dua gelandang bertahan untuk bisa memperkuat pertahanan, full back berada di tempat yang salah dan memainkan serangan balik. Manchester United tidak sebagus Manchester City, Liverpool, atau Chelsea, jadi bertahan sedalam mungkin dan lakukan yang bisa Anda lakukan. Mereka perlu kembali ke dasar sepak bola," lanjutnya.
Status Legenda Solskjaer dan Kondisi yang Sulit
Ole Gunnar Solskjaer membantu Manchester United enam kali menjuarai Premier League ketika masih aktif sebagai pemain. Richards mengatakan ada simpati untuk manajer asal Norwegia itu yang berulang kali disebut bakal dipecat.
"Ia memiliki status legenda di klub, sehingga akan selalu sulit ketika hal-hal seperti ini muncul. Itu pasti karena kepelatihan dan beberapa hal menjadi konyol, kesalahan yang mendasar. Mereka tidak tahu kapan harus menekan dan melunak, dan sepertinya Ole tidak tahu harus berbuat apa," ujar Richards.
"Mereka perlu mendukungnya dan mengatakan ia akan pergi pada akhir musim atau ada orang lain yang bakal datang. Saya menyesalkannya, melihat seseorang yang memiliki status legenda tapi dia kehilangan kedalamannya. Jika tidak terpecahkan, mereka perlu menatap ke depan," lanjutnya.
Sumber: BBC Sport
Baca Juga