Bola.com, Jakarta - Isu pemecatan Ole Gunnar Solskjaer dari kursi manajer Manchester United semakin kencang berhembus. Antonio Conte dan Zinedine paling sering disebutkan bakal menggantikannya.
Kekalahan dari Liverpool dengan skor yang memalukan, 0-5, membuat badai pemecatan Ole Gunnar Solskjaer berhembus semakin kencang.
Itu merupakan kekalahan ketiga Manchester United dari empat pertandingan terakhir. Tidak heran kalau manajemen klub, yang sebelumnya bersikeras ingin mempertahankan sang pelatih, jadi goyah seketika.
Pihak klub belum membuat keputusan terkait masa depan sang pelatih. Namun saat ini, memecat Solskjaer adalah salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan manajemen untuk membawa Manchester United kembali ke jalur yang tepat.
Sosok Antonio Conte kini digadang-gadang bakal menggantikan Solskjaer di Manchester United. Bagaimana plus dan minus kandidat lainnya?
Zinedine Zidane
Komentar agen Zinedine Zidane, Alain Migliaccio pada Oktober 2018 sepertinya bisa kembali digunakan saat ini saat sang klien dikaitkan lagi gabung Manchester United.
Sekitar tiga tahun lalu, Alain Migliaccio pernah mengatakan Zidane tidak tertarik melatih tim Premier League karena gaya kepelatihannya tidak cocok.
"Saya tidak berpikir ia akan menjadi pelatih di Inggris. Gaya kepelatihannya tidak cocok di sana. Saya sudah bicara dengannya. Itu benar-benar tidak cocok buatnya," kata sang agen saat diwawancara Le Journal Du Dimanche.
Secara taktikal, Zidane diklaim bakal cocok menangani Man United. Apalagi, bekas pemainnya ada di sana, sebut saja Cristiano Ronaldo.
Selain itu, ada Paul Pogba yang merupakan kompatriotnya. Sebagai sesama gelandang, Zidane tahu betul bagaimana cara mengerahkan potensi pemain asal Prancis tersebut.
Antonio Conte
Pasang surut pernah dialami Conte selama berkarier sebagai manajer di Liga Inggris. Ia berani menerapkan gaya bermain ala Italia di Inggris.
Conte dikenal memiliki taktik bertahan yang sangat bagus. Mengubah pakem Manchester United saat musim berjalan akan jadi perjudian, tapi itulah risiko yang mesti diambil.
Antonio Conte mungkin menjamin hasil positif, tapi satu hal, menangani tim tidak dari awal bukan kebiasaannya.
"Antonio Conte bukan tipikal manajer yang suka bergabung dengan klub saat musim sedang berjalan. Tapi satu-satunya klub saat ini yang dapat mengubah pikiran Antonio adalah Manchester United," klaim Fabrizio Romano, jurnalis kawakan Italia.
Erik Ten Hag
Kemudian ada nama Erik Ten Hag. Bisa dibilang dilatih oleh manajer asal Belanda bukan jodoh Manchester United. Tapi pelatih Ajax Amsterdam ini mungkin pengecualian.
Erik Ten Hag bukan figur yang vokal. Ia cenderung tak banyak bicara saat diterpa gosip seputar tim mana yang akan ia latih berikutnya.
Ia juga diisukan dengan Barcelona. Tapi Ten Hag memilih untuk tidak berkomentar seraya fokus menangani Ajax.
Bukan berarti kans merekrutnya tertutup, namun yang sangat mungkin terjadi adalah Ten Hag baru akan bersedia pindah ke Manchester United jika kontraknya sudah habis atau diputus.
Luis Enrique
Sejak meninggalkan Barcelona, Luis Enrique adem-ayem di kursi pelatih Timnas Spanyol. Ia belum berhasil memberikan gelar, tapi di sana ia sedang membangun dinanstinya sendiri.
Setelah UEFA Nations League dan Euro 2020, masih ada target lainnya bersama Timnas Spanyol, yakni Piala Dunia 2022. Setelah rampung, mungkin ia tertarik menangani klub lagi.
Secara taktikal, gaya melatih Enrique bisa sangat cocok. Penguasaan bola, pressing tinggi, dan kematangannya menghadapi tim besar bakal jadi modal utama.
Baca Juga
Ruben Amorim Akui Joshua Zirkzee Frustrasi saat MU Imbang Vs Ipswich Town: Jujur Kami Khawatir
VIDEO: Penampilan Konsisten Mohamed Salah, Gendong Liverpool ke Puncak Klasemen Liga Inggris
Dorr! Belum Disodori Kontrak Baru dari Liverpool, Mohamed Salah: Situasinya Sekarang, Sepertinya Saya Bakal Cabut