Dua Putra Papua Terbang ke Spanyol, Berlatih dan Menimba Ilmu Sepak Bola

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 27 Okt 2021, 16:16 WIB
Johosua Reinhard Imbiri (kiri) dan Frans Gasper Paraibabo, dua putra Papua yang mendapatkan kesempatan untuk berlatih dan menimba ilmu sepak bola di Spanyol. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Bola.com, Jakarta - Hampir dua tahun terhenti semua kegiatannya karena pandemi COVID-19, Uni Papua FC bersiap untuk kembali mengampanyekan perdamaian lewat sepak bola. Sebagai awal yang baru, Uni Papua FC akan mengirimkan dua putra Papua untuk menimba ilmu sepak bola di Spanyol.

Keduanya adalah Johosua Reinhard Imbiri dan Frans Gasper Paraibabo. Mereka akan bergabung dalam pelatihan di akademi SAD CD Numancia yang ada di Soria, Spanyol.

Advertisement

Rein, panggilan karib Johosua Reinhard Imbiri, merupakan pesepak bola berusia 19 tahun asal Nabire, Papua, yang bakatnya terpantau oleh Uni Papua FC dan mendapatkan kesempatan untuk bisa berlatih di Spanyol yang saat ini juga menjadi satu di antara beberapa kiblat sepak bola dunia.

"Ini pertama kali saya ke luar negeri. Jadi jujur agak gugup. Tapi, yang pasti saya bersyukur kepada Tuhan karena bisa mendapatkan kesempatan ini. Sekarang tinggal bagaimana saya berusaha untuk bisa menampilkan yang terbaik di sana. Untuk hasil dan yang lain itu belakangan," ujar Reinhard kepada Bola.com, Selasa (27/10/2021) malam.

Rein akan ditemani Frans Gasper Paraibabo yang dalam beberapa bulan terakhir menjadi pelatih pribadinya dalam mempersiapkan diri untuk berangkat ke Spanyol.

Rencananya, Frans akan mendampingi Reinhard selama empat bulan, sementara Reinhard yang memang datang ke sana untuk berlatih sepak bola, diproyeksikan bakal menimba ilmu selama 10 bulan dan ada peluang untuk bisa lebih lama lagi.

Frans berangkat ke Spanyol tak hanya untuk mendampingi Rein, melainkan juga belajar mengenai kepelatihan di akademi klub yang tampil di Segunda División RFEF, atau kasta keempat dalam struktur sepak bola Spanyol itu.

"Saya dan Reinhard sudah menjalani program, di mana saya mendampingi dia melakukan program latihan selama beberapa bulan terakhir. Bagi saya dia sudah siap untuk berlatih di Spanyol setelah melihatnya berlatih dalam empat bulan terakhir ini," ujar Frans.

"Dia sudah oke, tinggal bagaimana dia menampilkan apa yang selama ini dia miliki dan apa yang sudah dia pelajari selama ini. Setelah sampai di Spanyol, semua akan tergantung kepada Reinhard sendiri," lanjut pelatih kepala Uni Papua FC itu.

2 dari 3 halaman

Pesan untuk Reinhard dan Frans

Pembina utama Uni Papua, Boy Rafli Amar, saat akan melepas Johosua Reinhard Imbiri dan Frans Gasper Paraibabo yang akan berlatih di Spanyol. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo

Keberangkatan Reinhard dan Frans ke Spanyol untuk berlatih dan menimba ilmu sepak bola tentu sangat disyukuri oleh Pembina Utama Uni Papua FC, Boy Rafli Amar.

Mantan Kapolda Papua yang kini menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu berharap Rein dan Frans bisa memperlihatkan karakter yang baik di sana dan nantinya bisa memberikan output yang positif, baik sebagai pelatih maupun pemain.

"Mereka mewakili Indonesia sebagai duta bangsa, tunjukkan kepada mereka di sana kalau kita di sini juga punya sepak bola yang bagus. Tapi, untuk lebih hebat lagi, kita harus tunjukkan karakter dan disiplin," ujar Boy Rafli Amar pada kesempatan yang sama.

"Semoga nanti di sana membuahkan hasil, sebagai pelatih nantinya memiliki wawasan kepelatihan yang bagus, dan sebagai pemain nanti memiliki kemampuan dan keterampilan yang tentu didukung keuletan dan kegigihan untuk menjadi pemain hebat. Sehingga kita berharap mereka berdua bisa menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya," lanjut Pembina Uni Papua itu.

Begitu pun yang diharapkan oleh Pelindung Perkumpulan Uni Papua, A.M Fachir, yang juga merupakan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2014 hingga 2019. Fachir yang juga membidani Uni Papua FC memberikan dukungan terhadap Frans dan Rein untuk bisa membuka kesempatan bagi anak-anak Indonesia lain untuk bisa memperoleh kesempatan yang sama.

"Kebanggaan tersendiri ketika anak-anak kita memperoleh kesempatan menimba ilmu, meningkatkan keahlian dan kemampuan di luar negeri. Pertama jelas harus disyukuri karena peluang itu ada, tapi tentu itu tak lepas dari bakat yang mereka miliki," ujar Fachir.

"Harus diingat oleh Frans dan Reinhard untuk bisa konsisten. Ini langkah awal untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri dan membantu membuka kesempatan lagi agar anak-anak di sini punya peluang yang sama untuk ke sana," lanjutnya.

Tak hanya itu, Duta Besar Indonesia untuk Spanyol yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Muhammad Najib, juga berharap Rein dan Frans bisa maksimal. Ia berharap Frans dan Rein bisa mempertahankan tekad dan semangat untuk tujuan sepak bola di Spanyol.

"Kalau adaptasi, tidak sulit bagi orang Indonesia beradaptasi cuaca di sana, tapi justru yang harus dibekali adalah bagaimana beradaptasi dengan lingkungan sosial. Spanyol lebih bebas, kalau tergoda dengan aspek sosial di sana bisa saja jadi berantakan. Jadi saya pesankan sejak awal, agar niat dan tekad kuat ini bisa dipertahankan untuk mengalahkan godaan-godaan yang bisa saja datang nantinya," ujar Najib.

3 dari 3 halaman

Restu dari Keluarga

Keinginan menjadi seorang pesepak bola memang begitu besar ada di dalam hati Johosua Reinhard Imbiri. Bahkan mimpinya itu sempat itdak mendapatkan restu dari keluarga, terutama sang ayah.

Namun, Rein yang sebenarnya punya sifat pemalu, memberanikan diri untuk menyatakan keinginannya kepada sang ayah untuk bisa hidup dari dunia sepak bola. Meski awalnya mendapatkan pertentangan, akhirnya sang ayah luluh dengan keinginan sang putra yang akhirnya pun siap melepas sang putra berlatih di Spanyol.

"Sempat ditolak, karena pemikiran orang tua tentu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, tapi belum tentu kita yang menjalankan juga merasa demikian karena kita yang menjalankan. Jadi saya memberanikan diri menjelaskan keinginan saya kepada orang tua, hingga akhirnya saya mendapatkan izin dan restu dari mereka," ungkap Rein.

"Saya belum memikirkan jauh ke depan. Saya ingin menjalani dulu yang sekarang dan menghadapi dulu yang sekarang. Selebihnya, saya serahkan kepada Tuhan," tegasnya.