Bola.com, Yogyakarta - Persipura Jayapura mendapat tambahan amunisi baru jelang laga pekan kesepuluh BRI Liga 1 melawan Persib Bandung, Sabtu (30/10/2021).
Dia adalah Hedipo Gustavo. Pemain Persipura Jayapura asal Brasil itu telah tiba di Yogyakarta, Rabu (27/10/2021).
Beberapa pemain Mutiara Hitam langsung menyambut eks penggawa Kalteng Putra 2019 itu. Dari kanal resmi Youtube Persipura, pemain asing seperti Takuya Matsunaga, Yevhen Bokhashvili, dan Henrique Motta tampak berpelukan sebagai tanda selamat datang untuk Gustavo.
Gelandang serang yang sempat berbaju Persela ini juga telah ikut latihan perdana, Kamis (28/10/2021), bersama Ian Louis Kabes dkk.
"Meskipun agak sedikit terlambat kehadirannya, tapi kami tetap bersyukur dan berharap Gustavo bisa segera beradaptasi dengan teman-teman baru di tim Persipura," kata Jacksen Tiago, pelatih Persipura Jayapura tersebut.
Tak Sulit Beradaptasi
Soal adaptasi tampaknya tak terlalu sulit bagi Hedipo Gustavo. Dia pernah berkiprah di Indonesia. Dia juga cukup paham gaya main Persipura Jayapura yang tak beda jauh dengan negara asalnya, Brasil.
"Bagaimana pun juga tetap butuh adaptasi. Terutama komunikasi antarpemain di pertandingan," ujar Hedipo .
Terkait persiapan menghadapi Persib, Jacksen Tiago tetap yakin anak asuhnya mampu mempersulit Maung Bandung di laga nanti.
"Siapa pun lawannya, kami harus bangkit. Kehadiran Gustavo tetap akan berpengaruh bagi tim. Kami mengincar poin absolut. Kemenangan bisa memulihkan mental para pemain," ucapnya.
Titik Terendah Persipura
Persipura Jayapura mengalami musim yang tidak biasa dalam persaingan BRI Liga 1 2021/2022. Mereka kini berada di zona degradasi, tepatnya peringkat ke-17 klasemen sementara.
Tim Mutiara Hitam hanya mampu meraup lima poin dari sembilan laga. Angka kebobolan juga mereka jadi yang terburuk di BRI Liga 1 karena sudah kemasukan 15 gol. Terakhir, mereka kalah 0-1 dari Barito Putera dalam pekan kesembilan di Stadion Manahan, Solo, Senin (25/10/2021) sore.
Pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, mengakui bahwa timnya sedang dalam titik terendah dalam persaingan Liga 1. Sebab, tim asal Papua itu biasanya bisa bersaing di papan atas.
“Apapun yang terjadi, kami siap menerima konsekuensinya. Kami tahu bagaimana caranya kerja setiap hari Saya merasa momentum ini membuat kami berada di posisi paling rendah,” kata Jacksen.
“Setiap hari kami berpikir bagaimana mencari persoalan dan mengatasinya. Hasil menang, kalah, atau imbang itu sudah biasa dalam situasi sepak bola,” imbuh arsitek tim berkewarganegaraan Brasil tersebut.
Persipura Jayapura tercatat baru meraih satu kemenangan sampai sembilan pekan BRI Liga 1. Sisanya mereka mendapat dua imbang dan enam kalah. Sebuah rapor yang kurang baik untuk klub kolektor 3 gelar Indonesia Super League (kini menjadi Liga 1).